Senin, 29 September 2025

Pegawai BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah akan Jalani Sidang Etik, Sudah Minta Maaf

Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam warga bunuh warga Muhammadiyah akan jalani sidang kode etik Rabu (26/4/2023) besok.

Penulis: Rifqah
Kolase Tribunnews
Laksana Tri Handoko (Kiri) dan Andi Pangerang Hasanuddin (Kanan) - Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam warga bunuh warga Muhammadiyah akan jalani sidang kode etik Rabu (26/4/2023) besok. 

Pihak BRIN Sampaikan Permintaan Maaf

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko - Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam warga bunuh warga Muhammadiyah akan jalani sidang kode etik Rabu (26/4/2023) besok.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko - Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam warga bunuh warga Muhammadiyah akan jalani sidang kode etik Rabu (26/4/2023) besok. (istimewa)

Pihak BRIN meminta maaf atas sikap pegawainya terkait ancaman pembunuhan di media sosial kepada warga Muhammadiyah.

Laksana Tri Handoko, secara kelembagaan menyampaikan permintaan maaf atas perilaku pagawainya itu.

"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu civitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," ujar Laksana, Selasa (25/4/2023).

Atas kejadian tersebut, Laksana mengimbau kepada para peneliti BRIN agar lebih bijak lagi dalam menyampaikan pendapat di media sosial.

Selain itu, juga harus lebih mengedepankan nilai berakhlak.

"Dan mengedepankan nilai Berakhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif)," ujar dia.

Awal Mula Kasus

Kasus ini bermula ketika Peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin, merespons komentar dari Aflahal Mufadilah.

Dalam komentarnya itu, Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023 dengan menuliskan kalimat sebagai berikut:

"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.

Beberapa saat kemudian, status Thomas tersebut direspons oleh juniornya.

Melalui akun Andi Pangerang Hasanuddin, Andi menuliskan kemarahannya atas sikap Muhammadiyah.

Ia memberikan komentarnya, "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian."

Baca juga: Profil APH alias Andi Pangerang Hasanuddin, Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah, Lulusan Undip

Komentar Andi itu kemudian menjadi viral dan menuai berbagai kecaman dari masyarakat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan