Partai Buruh Bakal Kerahkan 400 Ribu Orang dalam Aksi May Day 2023
Partai Buruh akan melaksanakan aksi besar-besaran dalam memperingati Hari Buruh pada 1 Mei mendatang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Buruh akan melaksanakan aksi besar-besaran dalam memperingati Hari Buruh pada 1 Mei mendatang.
Aksi yang rencananya digelar di Gelora Bung Karno itu diklaim akan mengerahkan 400 ribu buruh.
"Kalau diizinkan, di Gelora Bung Karno 400 ribu buruh, petani, nelayan, mismin kota, pekerja rumah tangga, miskin desa, buruh dan tenaga honorer, kelas pekerja semua akan datang," kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam konferensi pers Rakernas Partai Buruh pada Selasa (17/1/2023).
Dalam aksi nanti, Partai Buruh tak hanya memperingati Hari Buruh, tetapi juga menyampaikan judicial review presidential threshold dan deklarasi bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Kami akan deklarasi darah juang, capres dan cawapresnya Partai Buruh," ujar Said.
Sementara terkait pengajuan judicial review presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden, Partai Buruh telah menunjuk tim hukumnya.
"Kita sudah tunjuk Ketua Tim Khusus kita yaitu Said Salahudin dan Wapres (Partai Buruh) Agus sebagai tim hukum," kata Said.
Sebelumnya, Said Iqbal mengungkapkan rencana partainya untuk melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi terkait presidential threshold dalam Undang-Undang Pemilu.
"Partai Buruh dalam Rakernas bersungguh-sungguh akan menggugat kembali presidential threshold dengan pengerahan masa besar-besaran," kata Iqbal kepada wartawan dalam Rapat Kerja Nasional Partai Buruh 2023 di Jakarta Barat, Minggu (15/1/2023).
Lalu Said Iqbal juga mempertanyakan mengapa sosok capres yang dicalonkan itu-itu saja. Kemudian Said Iqbal juga mempertanyakan apakah tidak ada tokoh alternatif yang lebih merakyat.
Baca juga: Presiden Partai Buruh: Kami Bukan Partainya Cukong dan Dinasti
"Karena ini istilahnya sudah tos-tosan, kenapa kami harus memilih orang yang disodorkan itu-itu saja? Walaupun, mungkin mukanya beda, kenapa tidak ada calon alternatif? Tokoh yang lebih merakyat, yang didukung oleh kalangan akar rumput, kan harus diberi kesempatan," ujarnya.
KPU Cabut Aturan Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres Tanpa Diskusi dengan DPR dan Presiden |
![]() |
---|
Terima Banyak Kritikan, KPU Akhirnya Cabut Keputusan Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres |
![]() |
---|
DPR Minta KPU Klarifikasi soal Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres ke Publik |
![]() |
---|
KPU Didesak Cabut Keputusan yang Menutup Akses Dokumen Capres-Cawapres |
![]() |
---|
Lingkar Madani Indonesia Kritik Keputusan KPU Tutup Akses Publik terhadap Dokumen Capres-Cawapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.