HUT Partai Nasdem
Surya Paloh Masih Berharap Jokowi Ucapkan Selamat HUT Partai NasDem Secara Personal
Apakah kemesraan antara Surya Paloh dengan Jokowi sudah berakhir? Paloh menduga kemungkinan Jokowi tak mengucapkan selamat karena alasan kesibukan
Sejauh ini kata Paloh, pihaknya masih akan tetap berada pada pihak pemerintah dan membantu jalannya roda pemerintahan dalam hal pembangunan. Bahkan, upaya untuk berada di sisi pemerintah itu akan terus dilakukan oleh NasDem hingga akhir masa jabatan Jokowi berakhir.
Baca juga: Surya Paloh Curiga Ada Pihak yang Coba Framing Benturkan Jokowi-NasDem
"Sampai hari ini saya katakan, kita tetap menunjukkan upaya-upaya kita berikan dukungan yang sepenuhnya untuk keberhasilan jalannya roda administrasi pemerintahan kepemimpinan Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan beliau," tukas Surya Paloh.
Paloh juga meyakinkan bahwa NasDem menjadi pihak terdepan dalam memberikan dukungan untuk berjalannya roda administrasi pemerintahan Presiden Jokowi. Namun, menurutnya, partai yang eksis bukan hanya sekadar partai yang berada dalam koalisi pemerintahan.
"Ini perlu saya tegaskan, bukan berarti karena kita calonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah," jelas Paloh. "Ini yang diperlukan negara ini hari ini adalah bagaimana spirit kita untuk kembangkan spirit rasa kebersamaan dengan seluruh potensi yang ada di negeri ini. Partai politik yang ada dan eksis itu bukan hanya harus kerjasama dengan partai koalisi pemerintahan," tegasnya.
Adapun mengenai keputusan partainya mengusung Anies pada Pilpres 2024 mendatang, menurut Paloh hal itu semata-mata didasari spirit ingin melanjutkan pembangunan yang sudah digalakkan Presiden Jokowi.
“Sampai hari ini NasDem memberikan keyakinan menempatkan capres Anies Baswedan adalah dalam rangka upaya melanjutkan upaya-upaya pembangunan yang sedang berjalan. Keberhasilan yang telah dicapai. Jadi kalau ini diputar sedemikian rupa, dinyatakan ada upaya sistemik untuk jegal jalannya pembangunan di bawah kepemimpinan Jokowi, saya pikir yang paling siap hadapi kelompok itu adalah NasDem,” tegas Paloh.
Paloh berharap pernyataannya itu memberi kejelasan bahwa NasDem masih satu barisan koalisi bersama pemerintah. “Itu tekad kita. Bukan hanya lip service untuk kepentingan pragmatis, tidak. Kita punya pride (kebangsaan). Kita punya keyakinan diri kita. Sekarang terserah. Bola ini ada di tangan presiden Jokowi,” urai Paloh.
Baca juga: Pidato Lengkap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di HUT ke-11 NasDem
Di kesempatan yang sama Anies Baswedan yang kini menjadi bakal calon presiden dari Partai NasDem menyampaikan apresiasinya kepada Paloh karena telah memilih jalan yang tak biasa dan sulit.
Menurutnya, jika Surya Paloh hanya memilih jalan yang datar dan mudah, maka perjalanan itu tidak akan mengantarkan hingga puncak. "Saya bersyukur karena bapak Ketua Umum, Bang Surya Paloh, memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa," kata Anies.
"Kalau lewat sebuah perjalanan ada jalan yang datar, ada jalan yang menurun dan ada jalan yang mendaki. Mau perjalanan yang nyaman, pilih jalan yang mendatar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak mana pun," sambungnya.
Anies mengaku mendapatkan kehormatan untuk bersama NasDem mendaki di jalan yang terjal itu. Menurutnya, meskipun perjalanan menuju Pilpres 2024 belum ada peta dan rutenya, tetapi ia yakin pilihannya ini akan dicatat dalam sejarah. "NasDem memilih untuk jalan mendaki. Saya dapat kehormatan untuk bisa jalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta rutenya. Tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat Republik Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, NasDem bisa dikatakan sebagai partai paling muda di antara partai lain yang ada. Namun, NasDem telah melakukan banyak lompatan. "Ini artinya kita hari ini berkumpul bersama untuk menengok ke depan bahwa kita sedang membawa misi. Kita bukan membawa target," tuturnya.
Menurut Anies, jika yang dimiliki dalam perjalanan sekadar target, maka akan dianggap selesai jika sudah tercapai. Sementara, jika yang diemban adalah sebuah misi, kemenangan dalam Pilpres 2024 merupakan sebuah awal untuk memulai berbagai pekerjaan lainnya. "Kalau target itu diraih dan target itu tercapai maka pekerjaan selesai. Tapi kalau misi, misi itu diemban, misi itu dipanggul, misi itu untuk dilaksanakan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies mengklaim dirinya optimistis dalam perjalanan menuju Pilpres 2024 mendatang. Sebab, ia menyaksikan puncak baru yang akan diraih. "Saya merasa sangat bersyukur saya menyatakan siap waktu itu. Hari ini kita lebih memikirkan apa yang ditulis sejarawan di masa yang akan datang," tegasnya.(tribun network/riz/frs/den/dod)