Jumat, 3 Oktober 2025

Penjelasan Kemenkes Soal Beda Asesmen Level PPKM di Depok Usai Wali Kotanya Protes

Kemenkes angkat bicara mengenai perbedaan asesmen penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Depok, Provinsi Jawa Barat.

Editor: Miftah
Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan angkat bicara mengenai perbedaan asesmen penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Depok, Provinsi Jawa Barat.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pihaknya hanya memberikan indikator dalam penentuan level PPKM di daerah.

Sementara, terkait keputusan final penetapan level PPKM-nya adalah kewenangan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Keputusan tersebut tertuang dalam aturan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

"Kemenkes hanya sebagai dari indikator saja," kata Nadia dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/2/2022). 

Penjelasan itu disampaikan Nadia, merespons pernyataaan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang mengungkap adanya perbedaan asesmen Kemenkes dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam penentuan level PPKM di wilayahnya.

Baca juga: Polisi Periksa Manajer dan Karyawan Bar Melanggar Aturan PPKM Level 2 DKI Jakarta

Protes Soal Perbedaan Asesmen Wilayahnya

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mempertanyakan terkait dengan adanya perbedaan asesmen dari Kemenkes dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam penetuan level PPKM di wilayahnya.

Menurut Idris, data tingkat leveling Kota Depok yang dikeluarkan Kementeri Dalam Negeri, Inmendagri, tidak relevan dengan situasi yang terjadi di Kota Depok saat ini.

"Mohon maaf, data dari Inmendagri tentang masalah leveling, dalam Inmendagri kemarin (wilayah) kami berada masih dalam level 2."

"Tapi sesuai dengan assement Kementerian Kesehatan per 1 Feb 2022, sebenarnya (situasi Covid-19) di Kota Depok sudah (dapat dikatakan) Level 4, sama dengan Kota Bekasi," kata Idris dikutip dari Kompas Tv, Jumat (4/2/2022).

Diketahui per hari Selasa (1/2/2022) jumlah penambahan harian Covid-19 Kota Depok mencapai lebih dari seribu kasus.

"Di Kota Depok ini memang sudah sangat mengkhawatirkan, per hari kemarin ada tambahan 1.088 (kasus) harian."

"Kalau dibandingkan dengan Delta, (wilayah) kita tertinggi per hari itu 500 an (kasus)."

"Tiga hari sebelumnya jumlah penambahan kasus Covid-19 di Kota Depok 700an kasus, dua hari 700 lagi dan kemarin itu 1.088 kasus," terang Idris.

Baca juga: Menko Airlangga Tindak Lanjuti Arahan Presiden untuk Evaluasi Level PPKM di Luar Jawa Bali

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved