Minggu, 5 Oktober 2025

UU Cipta Kerja

Benarkah KAMI Medan Provokasi Rusuh 1998 Terulang? Berikut 9 Hasutan di Grup WA Tersangka

Terakhir, tersangka WRP diduga menyampaikan perihal kewajiban membawa bom molotov.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Medan/Danil Siregar
Pengunjuk rasa melakukan aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. 

Kemudian, KA, menurut polisi, juga menulis “Mengumpulkan saksi untuk melempari DPR dan melempari polisi” serta “Kalian jangan takut dan jangan mundur” di grup tersebut.

3. 'Skenario kerusuhan seperti 1998'

"Tersangka JG ini dalam whatsapp grup tadi menulis batu kena satu orang, bom molotov membakar 10 orang dan bensin berceceran. Kemudian buat skenario seperti 1998. Kemudian penjarahan toko China dan rumah-rumahnya, lalu preman diikutkan untuk menjarah," ujar Argo membaca percakapan JG di grup Whatsapp tersebut.

Menurut Argo, kata-kata itu yang menjadi bukti penangkapan terhadap JG.

Saat digeledah, rumah JG juga diketahui ditemukan molotov hingga pylox.

4. 'Penjarahan toko China dan rumah-rumahnya'

5. ‘Preman diikutkan untuk menjarah’

6. “Batu kena satu orang, bom molotov bisa kebakar 10 orang dan bensin bisa berjajaran”

Tersangka JG juga diduga menulis perihal bom molotov yang menurut polisi berbunyi “Batu kena satu orang, bom molotov bisa kebakar 10 orang dan bensin bisa berjajaran”.

Petugas berbalik arah ke Kantor DPRD Sumut usai membubarkan para demonstran pada Jumat (9/10/2020).
Petugas berbalik arah ke Kantor DPRD Sumut usai membubarkan para demonstran pada Jumat (9/10/2020). (Tribun-Medan.com/Maurits Pardosi)

Aparat pun mengklaim telah menemukan bom molotov saat aksi di Medan tersebut.

Bom molotov itu, katanya, diduga dilempar dan membakar sebuah mobil.

7. ‘Medan cocoknya didaratin. Yakin pemerintah sendiri bakal perang sendiri sama China’

Untuk tersangka NZ, polisi menuturkan, perannya juga menulis di grup tersebut.

“Dia (NZ) menyampaikan bahwa ‘Medan cocoknya didaratin.

Yakin pemerintah sendiri bakal perang sendiri sama China’,” tuturnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved