Pilkada Serentak 2020
Sejumlah Cakada Meninggal Akibat Covid-19, Pengamat: Ini Pilkada yang Dipaksakan dan Cenderung Nekat
Adi Prayitno angkat bicara soal meninggalnya sejumlah kepala daerah Pilkada Serentak 2020 dalam beberapa waktu terakhir akibat virus corona atau Covid
1. Calon Bupati Bangka Tengah Petahana, Ibnu Saleh
Beberapa hari lalu, calon kepala daerah Bangka Tengah (Bateng), Ibnu Saleh, meninggal dunia karena terpapar virus corona.
Ibnu Saleh yang juga Bupati Bangka Tengah ini diketahui meninggal dunia pada Minggu (4/10/2020) pada usia 58 tahun di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT), Kepulauan Bangka Belitung, sekitar pukul 03.17 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, Ibnu dirawat di RSBT sejak 27 September 2020.
Pada pemeriksaan awal, hasil tes swab dinyatakan negatif, namun uji swab kedua hasilnya positif Covid-19.

Ketika itu Ibnu Saleh merasakan demam dan sesak napas.
Ibnu merupakan kandidat petahana bupati di Pilkada Bangka Tengah 2020 yang berpasangan dengan Herry Elfian yang kini juga sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Pasangan tersebut diusung koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian ada partai non-parlemen, yakni Hanura, Perindo, PKPI dan Berkarya.
2. Calon Wali Kota Bontang, Adi Darma
Calon Wali Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Adi Darma meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Bontang sejak 23 September 2020.
Adi Darma yang juga mantan kepala daerah Kota Bontang ini mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (1/10/2020) sekitar pukul 11.40 Wita.
Adi sebelumnya dikabarkan positif terpapar Covid-19.

"Iya, benar," kata Ketua Tim Pemenangan Adi-Basri, H Maming saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Saat ditanya lebih jauh, Maming masih enggan berkomentar lebih lanjut. Suaranya terdengar serak dan parau.