Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Dukungan Prabowo Nyapres Ketiga Kalinya: Tanggapan Gerindra, PKS, hingga 'Teman' 

Berbagai tanggapan mencuat setelah dukungan diberikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto nyapres kembali di Pilpres 2024

Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers didampingi badan pemenangan nasional dikediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). Prabowo menyatakan bela sungkawa kepada para petugas KPPS yang meninggal dalam bertugas serta menyesalkan penahanan sejumlah tokoh pendukung pemenangan paslon 02. 

"Sementara Pak Slamet Ma’arif sebagai tokoh masyarakat juga punya hak menyuarakan pendapatnya," ujar Mardani ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/8/2020).

Akan tetapi, Mardani menegaskan publik lah yang akan menjadi pemberi keputusan terkait pemenang kontestasi politik untik menentukan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Menurutnya makin banyak calon presiden pada saat Pilpres 2024 akan semakin baik bagi demokrasi Indonesia.

Oleh karenanya, Mardani justru menyerukan agar presidential threshold diturunkan.

"Karena itu ketimbang bicara orang, saya menyerukan kita bersama berjuang menurunkan presidential thershold."

"Para pakar bahkan mengusulkan menghilangkan thershold karena esensi presidensialime adalah menghilangkan barrier to entry," kata dia.

"Dengan banyaknya calon publik, kita akan mendapatkan esensi demokrasi berupa kompetisi antar gagasan dan karya yang sehat. Tua-muda, Jawa-non Jawa, lelaki-perempuan semua punya hak untuk dipilih," imbuh Mardani.

3. Pengamat dari UNIS: Terbuka Lebar

Koalisi Partai Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2024 dinilai sangat terbuka lebar jika Prabowo Subianto kembali maju sebagai capres.

Pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul beralasan komunikasi antara Prabowo dan Megawati Soekarnoputri terlihat cair setelah Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintah. 

"Menurut saya (koalisi Gerindra-PDIP) sangat-sangat terbuka lebar. Apalagi komunikasi Pak Prabowo dan Bu Megawati sudah terlihat cair pasca Pak Prabowo mau bergabung dengan koalisi."

"Dengan Pak Jokowi juga begitu (terlihat cair)," ujar Adib, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/8/2020). 

Di sisi lain, Adib melihat kader-kader PDIP di nasional masih kurang memiliki potensi untuk bertarung sebagai kandidat capres. 

Menurutnya Prabowo masih bisa mengalahkan nama-nama kader banteng seperti Ganjar Prabowo hingga Puan Maharani.

Demi meraih kemenangan di Pilpres 2024 bukan tak mungkin PDIP akhirnya berkoalisi dengan Gerindra

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved