Pilpres 2024
Dukungan Prabowo Nyapres Ketiga Kalinya: Tanggapan Gerindra, PKS, hingga 'Teman'
Berbagai tanggapan mencuat setelah dukungan diberikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto nyapres kembali di Pilpres 2024
"Ganjar Pranowo, kemudian Puan Maharani, itu menurut saya popularitas, likebilitas, maupun elektabilitas masih jauh di bawah Pak Prabowo."
"Karena bagaimana pun kemenangan PDIP di 2019 harus juga diraih di 2024, jadi menurut saya sangat-sangat terbuka lebar ketika Pak Prabowo atau Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP," jelasnya.
Adib meyakini pengukuhan kembali mantan Danjen Kopassus itu sebagai Ketua Umum Partai Gerindra lima tahun ke depan adalah proyeksi untuk maju dalam Pilpres 2024.
Apalagi sosok Prabowo masih dianggap dapat menyatukan Partai Gerindra.
Terbukti ketika Prabowo memutuskan Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah, tak ada riak yang terlalu kencang di tubuh partai tersebut.
"Terpilihnya Prabowo sebagai Ketum Gerindra lagi melalui KLB kemarin menurut saya tak jauh-jauh dari proyeksi 2024."
"Pak Prabowo masih dianggap figur yang bisa menyatukan kekuatan Gerindra dibalik faksi-faksi lain, soliditas internal," kata dia.
"Buktinya adalah ketika gerbong Gerindra yang dibawa pak Prabowo ke koalisi yang selama ini menjadi lawan, riaknya tidak terlalu kencang," ujarnya.
4. Yunarto Wijaya: Efek ke Gerindra
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengungkapkan sejumlah tantangan ke depan bagi Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Belakangan, wacana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akan maju kembali dalam Pilpres mendatang semakin menguat.
Yunarto menjelaskan, seharusnya Prabowo bisa menempatkan diri untuk mempertahankan elektabilitasnya selama ini.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Senin (11/8/2020).
Kemudian, dari sisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi tantangan Prabowo ke depan.
"Tantangannya, pertama tentu saja bagaimana kemudian bisa menempatkan dirinya secara tepat untuk bisa mempertahankan segmen 2014-2019," ujar Yunarto.
"Dan mungkin mengambil segmen sebagian dari pemilih Jokowi yang sudah melihat dirinya menjadi sosok yang berbeda karena masuk dalam pemerintahan," bebernya.
Sementara, Yunarto Wijaya bahkan menilai, magnet elektoral sosok Prabowo di Pilpres 2024, juga didukung posisinya pemerintahan saat ini.
"Pertama secara elektoral akan berpengaruh, menjawab pertanyaan-pertanyaan besar kepada Prabowo," kata Yunarto.
"Apakah dia akan maju kembali atau tidak," sambungnya.
Ia pun mengatakan, sejauh mana prestasi kinerja Prabowo di pemerintahan Jokowi saat ini, dinilai akan menguatkan kans nya, jika benar maju Pilpres lagi.
"Sehingga membuat sebagian pemilihnya yang mungkin punya rencana berpaling ketika berpikir Prabowo tidak akan maju kembali."
"Akan kembali mendukung beliau," terangnya.

Bahkan, Yunarto menyebut, jika benar Prabowo maju kembali menjadi capres, itu akan berpengaruh kepada Partai Gerindra.
"Yang kedua efeknya juga kepada Gerindra."
"Kita tahu ini partai yang besar karena sosok," ungkap Yunarto.
Terlebih, kata Yunarto, Prabowo memiliki magnet elektoral yang besar ketika memutuskan untuk maju kembali dalam Pilpres.
"Dan ketika Prabowo masih menjadi sosok calon presiden dilekatkan dengan Pilpres," kata Yunarto.
"Pada titik itulah keberadaannya sebagai magnet elektoral juga semakin besar," imbuhnya. (*)
(Tribunnews.com/Chrysnha/Indah Aprilin/Vincentius Jyestha)