Virus Corona
Pandemi Covid-19, Perhimpunan Dokter Jiwa Sebut 80% Peserta Konsultasi Alami Trauma Psikologis
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) sebut 80 persen peserta konsultasi alami trauma psikologis terkait pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Lahargo menuturkan PDSKJI berusaha selalu memberikan dukungan psikososial kepada masyarakat Indonesia terutama saat masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Ia mengungkapkan sudah ada sekitar 1000 psikiater yang tersebar di seluruh Tanah air yang siap untuk melakukan pendampingan psikososial
Pendampingan psikososial ini juga dapat dilakukan secara online melalui media sosial Instagram @pdskji_indonesia.
Serta pemberian konsultasi gratis di aplikasi dari Kementrian Kesehatan yakni SehatPedia
"Semua ini bisa diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat," imbuhnya.
Tips Menjaga Kesehatan Jiwa Selama Pandemi Covid-19
Pandemi virus corona (Covid-19) tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga menmpengaruhi kesehatan mental atau jiwa.
Mengingat penyebaran Covid-19 juga dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan di tengah masyarakat.
Untuk itu, Psikiater dari PDSKJI, Dr. Lahargo Kembaren, memberikan tips jaga kesehatan jiwa di tengah pandemi Covid-19.
Pertama kata Lahargo yakni dengan membatasi informasi berlebihan terhadap berita-berita yang mungkin belum diketahui kebenarannya.
"Karena kecemasan, kekhawatiran itu bisa muncul akibat terlalu banyak menonton, mendengar, membaca informasi yang berlebihan," ujar Lahargo.
Menurutnya, dengan mengambil jarak sejenak dari informasi tersebut dapat berdampak baik bagi kesehatan jiwa.
Selanjutnya, kata Lahargo, yakni memilah informasi yang didapatkan.
Baca: Tips Jaga Kesehatan Jiwa dari Ahli saat Pandemi Covid-19, Salah Satunya Ciptakan Situasi yang Aman
Baca: Tips Menjaga Kesehatan saat Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, Gunakan Masker jika Keluar Rumah
"Selalulah mendapatkan informasi yang akurat dari sumber yang terpercaya," kata Lahargo.
"Dengan membaca sumber yang keliru itu akan membuat kita lebih cemas, khawatir, dan memungkinkan untuk memunculkan masalah kesehatan jiwa," jelasnya.