Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Pandemi Covid-19, Perhimpunan Dokter Jiwa Sebut 80% Peserta Konsultasi Alami Trauma Psikologis

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) sebut 80 persen peserta konsultasi alami trauma psikologis terkait pandemi Covid-19.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
YouTube BNPB Indonesia
Psikiater dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ 

TRIBUNNEWS.COM - Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) telah menyediakan layanan masalah psikologis online yakni Swaperiksa.

Psikiater dari PDSKJI, Dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ menyebut hingga kini sebanyak 1.522 orang telah menggunakan layanan tersebut.

Ia menuturkan 80 persen di antaranya mengaku mengalami trauma psikologis selama pandemi Covid-19.

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (1/5/2020).

"Saat ini perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa telah menyiapkan suatu alat Swaperiksa secara online," ujarnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Jumat siang.

Lahargo mengatakan masyarakat dapat mengakses Swaperiksa secara online di website www.pdskji.org.

Psikiater dari Perhimpuninan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJ) Dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ
Psikiater dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ (YouTube BNPB Indonesia)

"Melalui Swaperiksa online ini kita dapat memeriksa seperti apa kesehatan jiwa kita, apakah mengalami suatu depresi, cemas ataupun trauma psikologis," tegasnya.

"Ada 1.522 orang yang sudah melakukan pemeriksaan masalah psikologis ini," ujranya.

"Nah dari hasil Swaperiksa yang kami dapatkan, ada 80 persen yang mengatakan mengalami suatu trauma psikologis terkait kondisi Covid-19," jelas Lahargo.

Baca: Jumlah Pasien Sembuh Corona di Jaawa Barat Bertambah Jadi 143 Orang

Adapun gejala - gejala yang dialami para peserta konsultasi tersebut seperti merasa jauh dan tidak terhubung dengan orang lain.

Tak hanya itu, mereka juga mengaku terus menerus merasa wapada dan berjaga-jaga selama pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Lahargo mengatakan pihaknya juga menemupak 64,3 persen peserta konsultasi via Swaperiksa yang mengalami gangguan cemas dan depresi.

"Didapatkan ada 64,3 persen yang mengalami gangguan cemas dan depresi," kata Lahargo.

"Gejalanya adalah rasa takut dan khwatir yang berlebihan, merasa tidak bisa relaks dan nyaman, adanya gangguan tidur, serta kewaspadaan yang berlebihan," imbuhnya.

"Kita juga temukan adanya gangguan stres pasca trauma psikologis," sambung Lahargo.

Baca: Waspada Batuk Pilek Saat Cuaca Ekstrem, Ini Tips Agar Tubuh Tetap Sehat, Imun Kuat Tangkal Covid-19

Baca: Tips Aman untuk Orangtua Bawa Anak Imunisasi ke Rumah Sakit Atau Klinik Saat Pandemi Covid-19

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved