Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Cegah Corona, Psikolog Beri Saran Terapkan Social Distancing Tanpa Stres

Psikolog beri tips untuk menerapkan social distancing tanpa merasa stres.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Tiara Shelavie
www.ucsf.edu
ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli. 

TRIBUNNEWS.COM - Social Distancing tengah diterapkan pemerintah untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19).

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dilansir dari laman forbes.com, social distancing adalah strategi kesehatan masyarakat yang berusaha mencegah atau memperlambat penyebaran patogen infeksius seperti virus.

Social Distancing mencakup metode yang membuat orang terpisah secara fisik satu sama lain.

Pasalnya, kedekatan fisik mampu membawa patogen yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh lain.

Baca: Gejala Influenza dan Corona Mirip, Perlukah Vaksin Influenza?

Baca: Alami Gejala Virus Corona? Ini Cara Lakukan Self Isolation dan Self-Monitoring

Upaya ini juga termasuk mengisolasi orang yang terinfeksi, mengarantina orang yang mungkin telah terinfeksi, dan membuat orang terpisah satu sama lain secara umum.

Jarak sosial sangat penting untuk pandemi yang sedang berlangsung karena saat ini, karena tidak ada vaksin yang mampu mencegah penularan virus ini.

Bentuk virus Corona di mikroskop
Bentuk virus Corona di mikroskop (Sumber: NIAID-RML vis Bloomberg)

Jika permukaannya kotor langsung bersihkan dengan cara menggunakan deterjen atau sabun dan air sebelum disinfeksi.

Social Distancing di antaranya dilakukan dengan tetap berada di rumah dan menghindari pertemuan dengan banyak orang.

Dalam situasi tersebut, Psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi., membenarkan rasa bosan hingga stres bisa saja terjadi.

Namun, menurut Adib, hal itu dapat dihindari dengan hal-hal berikut ini:

1. Meningkatkan Wawasan

Menurut Adib, kurangnya wawasan terkait sebaran virus ini bisa memicu stres.

Sebaliknya, dengan pengetahuan yang cukup, seseorang akan mengerti bagaimana virus tersebut menjangkit manusia, penularannya, hingga cara pencegahan dan penanganannya.

Dengan begitu, menurut Adib, kemungkinan merasa stres lebih sedikit.

"Tingkatkan wawasan dulu biar nggak stres," tutur psikolog yang berkantor di Bintaro, Jakarta Selatan itu saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (16/3/2020) siang. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved