27.722 Wanita Kecewa, Milyader Jepang Batalkan Pencarian Jodoh untuk Temani Terbang ke Luar Angkasa

dan saya meminta maaf kepada semua orang atas tindakan saya yang tidak menyenangkan. Saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati saya," tulisnya.

Adapun sebelumnya, acara TV pencarian jodoh dan peliputan film dokumenternya tersebut bernama "Full Moon Lovers".

Namun, rencana itu akhirnya batal lantaran dirinya mengaku tidak dapat mengatur perasaan pribadinya.

Siapakah Yusaku Maezawa?

Diketahui Maezawa merupakan mantan kepala perusahaan mode online Zozo.

Ia dikenal sebagai orang yang gemar membuat aksi publisitas, seperti menawarkan uang tunai kepada orang-orang di Twitter.

Pada awal bulan Januari ini, ia pernah mengumumkan akan memberikan satu juta yen (£ 6.991) atau sekitar Rp 125 juta kepada 1.000 pengikutnya yang akan dipilih secara acak.

Syarat utama mengikuti Give Away-nya tersebut adalah me-retweet postingan Tahun Barunya di Twitter.

"Ini eksperimen sosial yang serius," kata Maezawa di YouTube, seraya berharap dapat menarik minat masyarakat.

Diketahui ia merupakan pengusaha yang telah menjual perusahaannya kepada SoftBank Group Corp senilai £ 688.863.420 per hari.

Pada bulan Januari lalu ia berjanji membagikan 100 juta yen kepada 100 pengikutnya di Twitter.

Ia pun telah memecahkan rekor dunia dalam postingannya tersebut dengan jumlah retweet mencapai 4,68 juta.

Mantan dari aktris Ayame Goriki tersebut diketahui mempunyai hampir dari 7 juta pengikut di Twitter dengan sebuah bio mengenai makna kehidupan.

"Cintai cara Anda bekerja. Nikmati cara Anda bekerja. Berharap untuk kebahagiaan semua orang," keterangan pada profil Twitternya.

Adapun pengusaha kaya raya tersebut pernah dibandingkan dengan pendiri Microsoft, Bill Gates hingga investor Warren Buffett.

Menurut majalah Forbes, total kekayaan Maezawa pun diperkirakan mencapai £ 1,5 miliar.

Pada tahun 2017 ia pernah menghabiskan £ 85 juta untuk membeli lukisan Jean-Michel Basquiat.

Harga tersebut merupakan nilai tertinggi yang pernah dibayarkan di pelelangan untuk sebuah karya seniman Amerika.

(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul Wutsqa)