Ahok, Chandra Hamzah, dan Sandiaga Dikabarkan Bakal Jadi Petinggi BUMN, Tanggapan Pengamat Ekonomi
Ahok, Chandra Hamzah, dan Sandiaga Uno digadang-gadang akan menjadi petinggi BUMN. Pengamat ekonomi memberikan tanggapannya.
Dilansir Kompas.com, Arya Sinulingga pun menyebutkan enam deputi dan satu Sekretaris Kementerian BUMN tersebut sudah dianggap mampu membenahi kinerja operasi serta kinerja keuangan BUMN.
Mereka pun diharapkan mampu membawa perubahan baik dalam perusahaan yang mereka pimpin.
"Selama ini bapak-bapak ini sudah banyak memberikan pengawasan dan mendorong perusahaan-perusahaan di BUMN hampir lima tahun."
"Jadi wajar kalau mereka mumpuni kembali ke perusahaan."
"Mudah-mudahan perusahaan yang mereka pimpin akan semakin baik," harapnya.
Selain itu, Dosen Manajemen UNS itu juga menilai pengalihan pejabat eselon I di Kementerian BUMN merupakan suatu perubahan positif.
Pasalnya, ia memandang hal tersebut sebagai penyederhanaan struktur.
Retno pun beranggapan Erick Thohir akan melakukan beberapa perubahan untuk mewujudkan visi presiden dalam menjadikan BUMN dan Kementerian BUMN sebagai 'Indonesia in Corporate'.
"Mungkin akan ada perubahan lagi yang dilakukan Pak Erick Thohir karena melihat visinya Pak Jokowi yang akan menjadikan BUMN dan Kementerian BUMN menjadi 'Indonesia in Corporate'," tutur Retno.
Ia menambahkan, menurut visi tersebut, BUMN diharapkan dapat menjadi satu holding company yang sangat besar.
"Selain itu, BUMN juga diharapkan dapat salah satu tangan Indonesia untuk melakukan investasi, mencermati industri mana yang bagus untuk dikembangkan dan berinvestasi dalam jangka panjang," lanjut Retno.
Menurutnya, hal tersebut baik untuk dilakukan di Indonesia.
Namun, Retno menuturkan, untuk mencapai Kementerian BUMN dan BUMN menjadi satu holding company yang sangat efektif dan efisien, perlu dilakukan perombakan-perombakan yang luar biasa.
Sebab asumsinya, menurut Retno, jika diarahkan menjadi Indonesia in Corporate atau satu holding company yang sangat besar maka harus mampu mewakili kepentingan Indonesia untuk melakukan investasi, akuisisi industri atau perusahaan internasional.
Contohnya, pasti dibutuhkan mindset yang berbeda.
"Harus berpikir secara profesional untuk menjadikan BUMN dan Kementerian BUMN menjadi satu holding company yang kuat," kata Retno.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Ade Miranti Karunia)