Tanggapi Pernyataan Mahfud MD, KPK Beberkan 2 Kasus Besar yang Jadi Sorotan Jokowi
Jubir KPK Febri Diansyah menanggapi pernyataan Mahfud MD, dan mengungkapkan dua kasus korupsi yang diduga menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi.
Sedangkan untuk kasus besar kedua yang menjadi perhatian khusus Jokowi yakni pembelian helikopter Augusta-Westland (AW) 101.
Febri menuturkan KPK tidak dapat berjalan sendiri karena ini menyangkut lintas instansi.
Tak hanya KPK, kasus ini juga ditangani bersama POM TNI.
Dalam kasus ini KPK menyebut telah menagani satu tersangka yakni Direktur PT Diratama Jaya Mandiri, Irfan Kurnia Saleh.
Sedangkan POM TNI menangani tersangka lain yang berlatar belakang militer.
"Yang kedua yang kami duga menjadi perhatian Presiden yaitu kasus helikopter Augusta-Westland (AW) 101. Ini kasus korupsi yang ditangani bersama POM TNI dan juga KPK. KPK menangani satu tersangka IKS begitu, dan POM tni menangani tersangka lain yang berlatar belakang militer," ujar Febri.
Febri menyebut lamanya proses penanganan kasus ini dikarenakan penyelidikan baru dimulai sejak tahun 2017.
Selain itu, hingga saat ini KPK juga sedang menunggu hasil akhir Pemeriksaan Badan Keuangan (BPK) untuk perhitungan final kerugian keuangan Negara.
Jubir KPK juga berharap proses ini tidak akan berjalan terlalu lama.
Mengingat Jokowi sudah menyinggungnya melalui Menkopolhukam Mahfud MD.
"Semoga tidak akan terlalu lama, karena Presiden juga sudah meunjukkan concern melalui Menkopolhukam kasus ini bisa berjalan lebih cepat nantinya," imbuhnya.
KPK berharap dukungan dari pihak TNI agar penanganan perkara ini bisa berjalan secara pararel.
KPK menyayangkan terkait publikasi dari Mahfud terkait dua kasus besar yang menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi.
Febri mengatakan seharusnya Mahfud tidak membangun teka teki seperti ini.
Sebaiknya Mahfud segera menyampaikannya kepada KPK secara langsung.
Febri menyebut, KPK sangat terbuka untuk Mahfud dalam menyampaikan hal tersebut untuk dapat berdiskusi lebih lanjut.
Namun, Febri menambahkan terkait hal ini, KPK telah menghubungi dan berkomunikasi dengan Menkopolhukam Mahfud MD untuk menanggapi pernyataannya kemarin.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)