Terkait Radikalisme, Maruf Amin: Harus Dicegah dengan Meluruskan Cara Berpikir
Saat menghadiri seminar Sekolah Pimpinan Tinggi Polri, Wapres Maruf Amin menyampaikan pesan untuk mencegah radikalisme dan intoleransi di Indonesia.
Kedua, karena subjeknya tidak tertuju pada penganut agama tertentu maka perlu dicari sebutan lain.
"Kemarin presiden mengusulkan, meskipun tidak menjadi keputusan tetapi sekadar memberi ilustrasi," ujar Mahfud.
"Presiden mengatakan bahwa penganut radikal memang bukan agama tertentu sehingga mungkin perlu dicari sebutan lain."
"Sebutan lain itu misalnya, manipulator agama," tutur Mahfud.
Mahfud menjelaskan bahwa radikalisme merupakan paham yang berpandangan bahwa sistem bernegara salah sehingga harus dibongkar dari akarnya.
Penganut paham radikalisme juga melawan ideologi negara dengan alternatif ideologi lain.
Ideologi tersebut bertentangan dengan ideologi bangsa.
Paham radikalisme dalam tahapan tindakan, bisa berupa tindak kekerasan dan membangun permusuhan dengan orang lain.
Mahfud menambahkan, bentuk radikalisme di dalam agama antara lain berupa takfiri (kelompok yang selalu mengkafirkan orang lain yang berbeda dengan dia).(*)
(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)