Kamis, 2 Oktober 2025

Dinamika Jelang 22 Mei, Mulai Tur Jihad ke Jakarta Hingga Sikap PDIP dan Demokrat

Sesuai jadwal dan tahapan pelaksanaan pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil Pemilu 2019 pada Rabu (22/5/2019) mendatang.

Editor: Sugiyarto
Tribunnews/JEPRIMA
Anggota kepolisian saat melakukan pemasangan kawat berduri dan pembatas beton didepan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019). Pemasangan kawat berduri dan pembatas beton untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan Menjelang pengumuman hasil pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang. (Tribunnews/Jeprima) 

"Yang sudah membayar hanya sekitar 36 orang dan kami sudah tahu daftar dan kami sudah batalkan itu," kata Irjen Pol Luki Hermawan.

2. Moeldoko buka skenario yang disiapkan kelompok tertentu

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko saat ditemui di Birawa Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko saat ditemui di Birawa Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019). (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Jenderal (Purn) TNI Moeldoko kembali angkat suara soal gerakan 'people power' pada 22 Mei mendatang.

Mantan Panglima TNI ini memberikan peringatan soal gerakan 'people power' yang menurutnya sangat merugikan semua warga dan negara.

Kepala Staf Kepresidenan iut menyebut pengumpulan massa saat pengumuman hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang bukanlah hal yang main-main.

Mantan Panglima TNI itu juga meminta agar isu pengumpulan massa pada 22 Mei dipahami betul oleh masyarakat mengenai dampak dan kerugiannya.

"Ini harus dipahami betul oleh semua pihak, rencana ini bukan main-main tapi sungguhan," kata Moeldoko.

Ia mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu berbondong-bondong ke sebuah tempat titik berkumpul.

Ia memperingatkan, hal itu pada akhirnya akan digunakan oleh kelompok tertentu untuk mencapai kepentingan mereka

Moeldoko menyebut, masyarakat saat ini tidak menginginkan gerakan 'people power' yang pada akhirnya merugikan semua warga negara.

Namun, Moeldoko enggan mengungkap lebih detail mengenai kelompok yang dimaksud tersebut.

3. Polisi tangkap pilot yang hasut warga lakukan perlawanan pada 22 Mei

Satreskrim Polres Jakarta Barat membawa Pilot berinisial IR yang ditangkap di Surabaya akibat kasus ujaran kebencian
Satreskrim Polres Jakarta Barat membawa Pilot berinisial IR yang ditangkap di Surabaya akibat kasus ujaran kebencian (INSTAGRAM/@satreskrim_jakartabarat)

Polisi menangkap pilot berinisial IR atas kasus ujaran kebencian mengunggah hasutan kepada warga untuk melakukan perlawanan pada 22 Mei 2019, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/5/2019).

IR mengunggahnya ke dalam akun Facebook dan dijadikan sebagai alat bukti oleh kepolisian.

"Putraku baru saja berumur satu tahun, jika aku salah satu yang gugur dalam perjuangan di tanggal 22 besok demi Allah aku rela," tulis IR dikutip dari akun Facebook-nya, Senin (20/5/2019).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved