Jumat, 3 Oktober 2025

Eksklusif Tribunnews

Ketika Ketua Umum PSI Tak Lolos Parlemen, Grace Natalie: Kami Sebenarnya Kalah Tapi Rasa Menang

Grace Natalie mengungkapkan dirinya tidak merasa kecewa meski partainya tidak memperoleh suara yang cukup untuk masuk DPR RI.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie berpose usai diwawancara khusus oleh Tribunnews.com di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (30/4/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Artinya, partai kan harus memiliki saksi untuk semua TPS. Makanya, untuk mengurangi hal-hal ini, harus Go Digitalize.

Tribun : Kecurangan ini bersifat Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM)?

Grace : Enggak sih, enggak sampai segitunya.

Tribun : Dari internal PSI, sebenarnya ada berapa kursi di daerah?

Grace : Lumayan kok. Kabupaten/Kota kita ada di 40 daerah ya. Provinsinya ada di atas lima. Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan ada di beberapa lainnya.

Tapi, ini sifatnya masih sementara, karena baru diambil dari hasil lembaga survei kredibel saja.

Kami masih menunggu hasil dari KPU nanti tepatnya ada berapa. Tapi, lumayan banget sih.
Jakarta, kita juara empat, Semarang juara tiga, di Surabaya dapat juara lima. Bahkan di Tangsel saja kita dapat tiga kursi.

Lumayan sih, dibanding partai yang baru dan tidak lolos Parlementary Threshold, di bawah juga enggak dapat apa-apa.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie saat diwawancara khusus oleh Tribunnews.com di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (30/4/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie saat diwawancara khusus oleh Tribunnews.com di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (30/4/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Tribun : Akan seperti apa posisi PSI untuk lima tahun ke depan? Apakah tetap mendukung kepemimpinan Pak Jokowi dan mengawal kebijakan dari daerah, atau ada hal lain yang akan dilakukan?

Grace : Kami di awal sudah sepakat dengan mendukung Pak Jokowi dan akan terus mengawal dari daerah.

Kami melihat Pak Jokowi ini memang sudah bagus. Tapi, kalau kami sendiri sebenarnya ingin melakukan distrupsi positif di parlemen.

Tribun : Bisa Anda jabarkan soal distrupsi positif itu?

Grace : Begini, dasarnya adalah masyarakat sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukan anggota dewan setelah terpilih.

Padahal apa? Padahal mereka dipilih oleh masyarakat dan digaji dari uang negara, yang artinya uang kita juga.

Tapi, masyarakat tidak tahu anggota dewan ini ngapain saja? Formappi yang selalu memberikan rapor kepada parlemen mengatakan, DPR periode 2014-2019 adalah yang terburuk.

Tidak pernah lebih dari 10 undang-undang yang dihasilkan selama dua tahun belakangan. Dibanding dengan prolegnas yang sampai 50an lebih.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved