Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2019

Golkar Sebut KPU Beri Porsi Lebih Banyak kepada Pilpres ketimbang Pileg

"Antusiasme masyarakat lebih banyak kepada Pilpres daripada Pileg. KPU tidak memberikan porsi yang sama," kata Ace Hasan Syadzily

BANGKA POS/RESHA JUHARI
KETUA KPPS KECELAKAAN - Zulkarnain, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan tugasnya saat Rapat Pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Pemilu 2019 tingkat kecamatan yang digelar di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Selasa (23/4/2019). Zulkarnain menderita sakit karena kecelakaan saat bertugas menjadi ketua KPPS TPS 11 di Kecamatan Gabek pada pemilu serentak tanggal 17 April 2019 lalu. Ia mengalami kecelakaan diduga karena kelelahan menjadi ketua KPPS di kota itu. (BANGKA POS/RESHA JUHARI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai perlu evaluasi lebih mendalam Pemilu serentak lima surat suara.

Diketahui, 91 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sejumlah daerah meninggal dunia karena faktor kelelahan.

Baca: Partai Demokrat Setuju Usulan Pemilu Serentak Berikutnya Dibagi Dua Jenis

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019).
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019). (Tribunnews.com/ Fitri Wulandari)

Menurut anggota DPR RI ini, evaluasi ini mencakup beberapa hal.

Pertama, Masyarakat lebih antusias untuk aktif dalam Pilpres dari pada Pileg.

Hal ini bisa terlihat dari angka partisipasi pemilih yang lebih besar memilih Pilpres daripada memilih calon legislatif (caleg) di berbagai tingkatan.

Padahal dari segi peran, antara eksekutif dan legislatif, dalam hal kebijakan dua-duanya sangat penting dalam konteks peran pemerintahan.

"Antusiasme masyarakat lebih banyak kepada Pilpres daripada Pileg. KPU tidak memberikan porsi yang sama dalam hal penyelenggaraan Pemilihan legislatif dibandingkan dengan Pilpres," ujar Ace kepada Tribunnews.com, Selasa (23/4/2019).

Ada debat Pilpres, tapi tidak diakomodasi debat Pileg.

Dalam kampanye juga demikian.

Perhatian publik pun kata dia, lebih banyak tersedot untuk kampanye Pilpres daripada Pileg.

"Gagasan Partai politik tidak banyak disampaikan daripada gagasan Capres," jelasnya.

Kedua, dari segi penyelenggaraan pemilu, semangat efisiensi penyatuan pemilu ini juga tidak tercapai.

Dia menjelaskan, jumlah TPS yang lebih banyak tentu berimplikasi terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan.

Petugas KPPS pun jadi lebih banyak, pengawas pemilu juga menjadi bertambah dan tentu logistik pemilu juga demikian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved