Jumat, 3 Oktober 2025

Amankan Pemilu 2019, TNI-Polri Harus Solid

KPU RI telah menetapkan waktu pemungutan suara pada 17 April 2019. Jelang tahapan pencoblosan aparat TNI-Polri diminta untuk meningkatkan soliditas.

Kompas.com/PRIYOMBODO
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU RI telah menetapkan waktu pemungutan suara pada 17 April 2019. Jelang tahapan pencoblosan aparat TNI-Polri diminta untuk meningkatkan soliditas.

Pengamat intelijen, Ngasiman Djoyonegoro, mengatakan TNI-Polri harus solid mengawal kedaulatan dan jalannya proses pemilu April 2019. Sehingga, dia meminta, kedua lembaga itu tidak termakan provokasi.

Terutama terhadap pembakaran Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur dan viralnya video penangkapan kasus peredaran narkotika jenis sabu-sabu yang melibatkan oknum TNI.

"Dua peristiwa tersebut harus dilihat secara jernih. TNI-Polri sebagai tiang penyangga tegaknya NKRI tidak boleh termakan provokasi. Ini kan tahun politik," ujar Simon, saat dihubungi Kamis (13/12/2018).

Baca: Dekorasi Unik, Hotel di Solo Pajang Pohon Natal dari Akar Wangi 

Menurut dia, apabila TNI-Polri berhasil terprovakasi dan saling serang, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berada dalam keadaan bahaya.

Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS) itu menjelaskan, dari sisi geopolitik, tentu kepentingan kelompok-kelompok memperkuruh suasana dalam negeri. Sehingga, situasi pemerintahan goyah dan itu diinginkan pihak-pihak tertentu.

Kelompok-kelompok yang ingin memperkeruh suasana, kata dia, dapat berasal dari luar negeri ataupun dalam negeri.

"Jadi ada sejumlah kelompok yang menginginkan pemerintahan Jokowi seolah tidak sukses, Jokowi gagal memimpin. Bahkan suasana pesimisme menatap masa depan Indonesia dihembuskan menutupi prestasi-prestasi Jokowi luar biasa. Ini framing yang sengaja dibuat," ujarnya.

Atas dasar itu, dia mengajak para elite politik dan elemen bangsa membantu mendinginkan suasana. Semua harus kompak mendukung sinergitas dan soliditas TNI-Polri.

Selain itu, pada tahun politik ini, dia menambahkan, anak-anak muda--khususnya generasi milenial--harus pandai-pandai menyaring informasi yang masuk. Generasi milenial harus mampu memilih dan memilah mana informasi yang hoak serta provokatif dan mana informasi yang layak dibaca.

"Tentu menyikapi dua isu yang provokatif terkait TNI-Polri dan isu-isu yang berbau pesimisme lainnya, kami mengajak generasi milenial untuk menangkal isu tersebut," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved