Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilu 2019

Hasto: Safari Kebangsaan PDIP untuk Merekatkan Indonesia

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakhiri safari politik kebangsaan jilid II di Kabupaten Slamen, Jawa Tengah.

Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakhiri safari politik kebangsaan jilid II di Kabupaten Slamen, Jawa Tengah.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat,m nengatakan, proses politik dalam Pilpres 2019 meski berlangsung dinamis, harus mengedepankan politik yang berbudaya dan membawa ke persatuan bangsa.

Kampanye berbudaya adalah pilihan yang baik untuk mengenalkan program kepada rakyat. Djarot menegaskan hal ini saat mengisi Safari Kebangsaan di kabtor DPC PDI Perjuangan Sleman, Senin (26/11/2018).

"Pendidikan budaya mendesak dikerjakan oleh Indonesia. Kita semua ingin elit yang berbudi halus, menghargai orang. Bung Karno menyebutkan kepribadian dalam kebudayaan. Kehalusan budi ini yang jadi modal penting dalam Pilpres 2019," kata Djarot.

Bersama Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Safari Kebangsaan dijalankan sekaligus sebagai sarana untuk menggerakan struktur partai hingga anak ranting.

Baca: Sekjen PDIP Minta Pengurusnya di Daerah Rangkul Kalangan Milenial

Djarot menyatakan meskipun nanti dalam Pilpres berbeda beda pilihan, tapi semua pihak harus ingat bahwa masih dalam satu ikatan kebangsaan, Indonesia. Ada pesan penting yang didapat dan dipetik selama berkeliling pesisir selatan, pesisir utara Jawa.

"Kita adalah satu bangsa. Satu kesatuan, mari kita buat Pilpres 2019 suasana lebih sejuk. Ayo terus ingat, kita itu satu bangsa. Jangan saling menistakan, beda pilihan biasa," kata Djarot.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan melalui Safari Kebangsaan dengan berkeliling ke daerah, diharapkan bisa menggugah semangat kader dalam menyampaikan program partai.

Di dalam kunjungan safari kebangsaan ini dibacakan juga perintah harian Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hasto Kristiyanto menyatajan ke depan pentingnya membangun martabat sebagai bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa Indonesia yang menjunjung persatuan.

"Melalui semangat kebangsaan, ada kepentingan nasional, saatnya merekatkan Indonesia yang beragam jangan dirusak dengan politik yang memecah belah," kata Hasto Kristiyanto.

Seluruh kader diingatkan agar selalu adu gagasan, adu program untuk membangun Indonesia. Gunakan kekuatan otot partai, untuk dukungan masa rakyat.

"Kita ingin mendorong semua bersatu, bersama.Kita ingatkan caleg promosikan program partai, laut halaman depan NKRI, yang diperjuangkan program partai," kata Hasto.

Secara khusus, Hasto mengapresiasi kepemimpinan dan keteladanan Joko Widodo yang menunjukan bahwa pemimpin jangan asal bicara ke publik.

"Joko Widodo ingatkan waktu kampanye masih panjang. Kalau ada yang jadi kompor politik, lebih baik agar kompor digunakan buat kopi, digunakan untuk memasak makanan tradisional," kata Hasto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved