Minggu, 5 Oktober 2025

Korupsi KTP Elektronik

Jokowi Kembali Ingatkan Setya Novanto Ikuti Proses Hukum

Presiden Joko Widodo meminta Ketua DPR Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Editor: Dewi Agustina
INSTAGRAMTRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Ketua DPR RI Setya Novanto usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). DPR menyerahkan hasil perbaikan nomenklatur kabinet kepada Presiden. 

Baca: Akhir Kisah Pernikahan Oma Martha dan Pemuda Berondong: Sofian, Sampai Ketemu di Polres ya

"Padahal, awal bulan ini, (Novanto) tampak cukup sehat untuk menghadiri pernikahan putri dari Presiden Indonesia," sambung artikel itu.

Disorot pula berbagai respons warganet di media sosial terhadap kecelakaan yang menimpa Setya Novanto lewat tagar topik #SaveTiangListrik, yang menjadi viral.

"Beberapa warganet sampai ada yang memprediksi bahwa kelanjutan dari drama itu adalah Novanto mengaku hilang ingatan, sehingga tak bisa menjawab pertanyaan soal skandal korupsi," kata artikel ABC News.

Nama Setya Novanto sudah tak asing lagi di mata media asing, terutama sejak dirinya sempat diperkenalkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya di New York.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengumgkapkan, desakan digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, bakal dibahas.

Dorongan itu banyak muncul dari politisi senior partai berlambang pohon beringin itu mulai dari Akbar Tandjung, Ginandjar Kartasasmita, hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ace mengatakan, desakan Munaslub dari para politisi senior itu harus dipertimbangkan dan dibahas.

Namun hingga saat ini pembahasan mengenai desakan itu masih belum dibawa dalam rapat khusus.
"Kita sendiri masih belum rapat secara khusus terkait dengan perkembangan mutakhir Partai Golkar dalam menyikapi peristiwa yang terjadi dengan Ketua Umum. Karenanya desakan agar atau seruan agar misalnya dari Pak JK ke lainnya ya memang harus dibicarakan, harus dibahas," kata Ace.

Namun Anggota komisi II DPR ini menjelaskan, DPP Golkar tidak menutup kemungkinan akan membahas usulan-usulan tersebut.

Ulah iseng pengendara motor, mereka berhenti di lokasi bekas kecelakaan Ketua DPR Setya Novanto, kemudian berfoto dengan latar belakang tiang listrik yang
Ulah iseng pengendara motor, mereka berhenti di lokasi bekas kecelakaan Ketua DPR Setya Novanto, kemudian berfoto dengan latar belakang tiang listrik yang "mendapat" kiriman karangan bunga dari warga, sambil mengacungkan dua jari simbol victory (kemenangan) pada Jumat (17/11/2017) malam. (Warta Kota/Hamdi Putra)

Namun sampai hari ini partai berlambang pohon beringin itu belum memberikan putusan akhir terkait dengan pengadaan munaslub.

"Jadi menurut saya karena ini belum sikap resmi partai ya, ya memang harusnya dimungkinkan untuk dibahas dan itu tidak menutup kemungkinan untuk dibahas di internal partai," katanya.

Menurutnya, mekanisme pengadaan munaslub harus melihat pada tiga aspek perkembangan situasi terkini Novanto.

Pertama, kondisi Novanto paska kecelakaan. Kedua, proses hukum Novanto yaang sedang bergulir.
Ketiga, imbauan dari beberapa pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut. Proses munaslub, kata Ace, juga harus dilaksanakan secara objektif.

"Jadi maksud saya sekarang kita melihat segi objektifnya bahwa ketua umum sedang mengalami peristiwa ini kan. Yang kedua saya mendapatkan informasi bahwa ketua umum sedang melakukan upaya hukum, begitu ya. Nah ini semua kan harus dilihat, harus dikaitkan gitu," katanya. (tribun/ruth/zal/gle)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved