Korupsi KTP Elektronik
Jokowi Kembali Ingatkan Setya Novanto Ikuti Proses Hukum
Presiden Joko Widodo meminta Ketua DPR Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca: 357 Warga Berhasil Dibebaskan, Pangdam dan Kapolda Papua Sempat Diberondong Tembakan
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novanto dibawa ke RSCM untuk kebutuhan tindakan medis lebih lanjut.
Menurut Febri, langkah ini dilakukan untuk menentukan tindakan hukum selanjutnya terhadap Novanto.
Setelah itu, KPK akan memutuskan apakah selanjutnya Novanto akan dipindahkan perawatannya ke RSCM.
"Setelah dilakukan pengecekan sejumlah kondisi kesehatan tersangka SN, siang ini (kemarin) untuk kebutuhan tindakan lebih lanjut seperti CT scan maka yang bersangkutan dibawa ke RSCM. Hal ini dibutuhkan dalam proses penyidikan untuk memutuskan tindakan hukum lebih lanjut terhadap tersangka, termasuk rencana akan dilanjutkan alih rawat ke RSCM," ujar Febri.
Sejumlah media asing juga ikut menyorot kasus yang menimpa Setya Novanto.
Media Australia, ABC News, sejak Jumat (17/11/2017) dini hari sudah terus memperbarui informasi soal keberadaan Setya Novanto di rumah sakit akibat kecelakaan mobil yang dialaminya.
Setya Novanto dikabarkan sempat menghilang selama 24 jam, sebelum kemudian didapati penuh balutan perban di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Baca: KPK Telusuri Tempat-tempat Persembunyian Setya Novanto
Media Inggris, The Guardian, menyebut keberadaan Setya Novanto di rumah sakit sebagai "penutup yang dramatis".
Menurut media tersebut, insiden itu memang menutup rangkaian perkembangan kasus dugaan korupsi yang menyandung Setya Novanto, mulai dari menghindari KPK sampai kecelakaan.
"Setelah berulangkali menghindari panggilan pemeriksaan dari KPK, surat penangkapan akhirnya dikeluarkan. Namun, (Novanto) malah tidak ditemukan sampai akhirnya kabar soal kecelakaan mobil yang menimpanya tersebar, Kamis (16/11/2017)," demikian isi artikel The Guardian.
The Guardian juga menyorot warganet Indonesia yang secara sarkas "memuji upaya sang ketua DPR untuk kabur dari proses hukum".
ABC News bahkan menyebut bahwa perkembangan kasus Setya Novanto ini kerap dibandingkan oleh publik dengan "sinetron televisi Indonesia".

"Dalam beberapa minggu terakhir, (Novanto) tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan, dengan mengaku kesehatannya bermasalah," tulis ABC News dalam artikelnya.