Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus First Travel

Jemaah Cerita Ibunya Sakit Jantung karena Batal Umrah Gunakan Jasa First Travel

Puluhan jemaah melaporkan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel ke Polda Metro Jaya.

Tribunnews.com / Dennis Destryawan
Jemaah First Travel 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puluhan jemaah melaporkan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel ke Polda Metro Jaya.

Eti (51) menggunakan jasa First Travel atas rekomendasi dari sang kakak yang sudah pernah berangkat umrah melalui agen travel ini. Eti pun percaya, dan membayar Rp 16,8 juta untuk paket umrah. Dana itu, harus ditahan dulu selama satu tahun.

"Jadi dana ini diendapkan dulu selama setahun. Baru kita bisa jalan," ujar Eti di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2017).

Baca: Pengacara Yakin dari Aset First Travel Bisa Kembalikan Uang Jemaah

Usai menahan dana umrah selama setahun, Eti bersama suami dan ibu mertua mendapatkan jadwal keberangkatan pada 15 Mei 2017. Tapi, sehari sebelum jadwal keberangkatan, dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Eti menerangkan, pembatalan tersebut, menyebabkan sang ibu mertua terkena sakit jantung.

"Ibu mertua langsung sakit dan dibawa ke rumah sakit karena pembatalan tersebut," kata Eti

Usai mengetahui ada permasalahan di First Travel, Eti meminta ganti rugi dan berharap uangnya kembali. 26 Mei, Eti mendatangi kantor First Travel, dan diberi penjelasan uang akan dikembalikan selama 90 hari.

"Tapi sampai saat ini belum," kata warga asal Bekasi tersebut.

Baca: Ketika Gibran Bergaya Kasual dan AHY yang Terlihat Klimis Bertemu di Istana

Sementara itu, jemaah lainnya bernama Aisyah (53) mengatakan, ia mendaftarkan ibadah umrah di First Travel pada Maret 2016. Ia pun dijanjikan akan diberangkatkan umrah pada Mei 2017.

"Tapi kenyataannya selalu diundur. Bilang tanggal 6 Juni, lalu diundur lagi tanggal 9 Juni. Lalu dijanjikan lagi Oktober 2017," kata warga asal Cilandak ini.

Tak hanya ditunda keberangkatannya, ia mengatakan, dirinya yang membawa 13 orang jemaah ini pernah diminta uang kembali agar proses keberangkatan bisa dipercepat. Aisyah mengalami stres karena merasa bertanggung jawab atas 13 jemaah yang ia bawa.

"Mereka tidak desak tapi saya ada beban pikiran karena jemaah yang saya bawa belum berangkat," ucapnya.

Ia pun mengaku rela menjual tanah untuk memberangkatkan para jemaah yang ada dibawanya. Kecurigaan adanya yang tidak beres dari agen First Travel ini sebenarnya ia akui terjadi pada Februari 2017. Saat itu, ia mendapati dalam akun facebook First Travel selalu menawarkan segala macam promo.

"Lalu saya komentar 'jangan adakan promo tapi berangkatin jemaah yang belum'. Lalu sama bu Annisa (istri pemilik First Travel) saya di hubungi secara pribadi 'dia bilang kalau ada masalah dibicarakan'. Lalu sejak itu facebook saya di blokir sampai saat ini," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved