Penyidik KPK Diteror
Hasan dan Muklis Bertugas Mencari Kendaraan Bermasalah, Bukan Penyerang Novel
Hasan dan Muklis ternyata anggota 'mata elang' alias orang yang tugasnya mencari motor bermasalah alias pembayaran kreditnya macet.
"Yono motret Hasan pada 14 Maret, sedang Didik ngobrol dengan Hasan pada 28 Februari. Keempatnya kami konfrontir," tambah Argo.
Poret Hasan dan Muklis yang dibikin Yono itu sempat beredar di dunia maya. Selanjutnya Hasan dan Muklis datang ke Polda Metro pada Jumat malam memberikan klarifikasi mereka bukanlah pelaku.
Sedang kondisi kesehatan Novel Baswedan yang menjalani perawatan di Singapura, berangsur-angsur membaik.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan dokter mengurangi pemberian obat tetes mata.
"Dokter terus mengurangi obat tetes mata dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari, sampai sekarang satu kali sehari," ujar Febri, di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, mata kanan Novel sudah bisa membaca dan mengenali huruf lebih jelas.
Sebelumnya Novel hanya bisa membaca judul di surat kabar. Saat ini Novel sudah bisa membaca sub judul dan lebih baik dalam mengenali wajah orang.
Sedang mata kiri Novel yang beberapa waktu lalu buram, sekarang sudah bisa mengenali angka dan huruf namun silau apabila terpapar cahaya.
"Selaput mata kiri banyak terbakar karena air keras. Selaput putih baik tapi selaput hitam atau kornea tidak ada perkembangan sampai saat ini," tambah Febri. (tribunnetwork/ter)