Kamis, 2 Oktober 2025

Jokowi-JK Puji Pidato SBY

Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat apresiasi dari presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Editor: Sugiyarto
net
Presiden SBY Pidato Kenegaraan 

Catatan SBY dalam sepuluh tahun terakhir, pembangunan Indonesia juga mengalami kemajuan yang menggembirakan. Total belanja negara mengalami kenaikan hingga berlipat-lipat dibanding awal SBY menjadi presiden.

"Pada tahun 2004, total belanja negara adalah sebesar Rp 427,2 triliun. Pada tahun 2014 ini, angka tersebut mencapai Rp 1.876,9 triliun. Berarti, dalam sepuluh tahun belanja negara meningkat sekitar empat kali lipat," paparnya.

SBY menjelaskan, anggaran juga meningkat sekitar delapan kali lipat, dari Rp 8,1 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 67,9 triliun pada tahun 2014.

Sementara anggaran pendidikan meningkat enam kali lipat dari Rp 62,7 triliun menjadi Rp 375,4 triliun, anggaran untuk infrastruktur meningkat hampir sebelas kali lipat dari Rp 18,7 triliun menjadi Rp 206,6 triliun, dan anggaran untuk ketahanan pangan meningkat hampir tujuh kali lipat dari Rp 10,7 triliun.

"Peningkatan belanja tersebut dilakukan seraya tetap menjaga defisit anggaran dalam angka yang selalu lebih rendah dari batas defisit yang ditetapkan dalam perundang-undangan, yaitu sebesar 3 persen dari PDB," ujarnya.

"Prinsip kehati-hatian fiskal dan pengamanan risiko fiskal juga kita terapkan dalam pengelolaan utang kita."

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan, pidato kenegaraan SBY lebih menekankan pentingnya pembangunan dan laju pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Apalagi, tantangan ekonomi nasional di masa mendatang ditengarai bakal berat. Sebabnya, situasi geopolitik dunia tengah gonjang-ganjing.

"Tantangan sangat berat. Tidak mudah untuk pemerintah ke depan untuk bisa mempercepat kembali proses pertumbuhan ekonomi kita," kata Chairul Tanjung seraya mengatakan, langkah terpenting Indonesia adalah menjaga pertumbuhan ekonomi.

Pada semester pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bertengger pada posisi 5,2 persen.

"Dengan langkah-langkah tertentu bisa lebih memperdalam pertumbuhan ekonomi. Sehingga, kesejahteraan merata di seluruh rakyat Indonesia," katanya. (tribunnews/faj/fer/kps)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved