Teror di Poso
Pengamat Yakini KMIT Dalang Teror Bom di Poso
Pengamat teroris Al-Chaidar meyakini jika aksi teror di Poso sangat berkaitan dengan kelompok Komando Mujahidin Indonesia Timur (KMIT).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat teroris Al-Chaidar meyakini jika aksi teror di Poso sangat berkaitan dengan kelompok Komando Mujahidin Indonesia Timur (KMIT).
Menurut Al-Chaidar, kelompok tersebut dipimpin oleh Santoso, yang notabene memiliki daerah operasi teror yang cukup luas. Seperti di Poso, Makassar, Palu, Manado, Ambon, Maluku, dan Papua.
"Karena, sejak 2011 mereka sudah sampai di Papua," tegas Al-Chaidar saat berbincang dengan wartawan, Rabu (26/12/2012).
Kelompok ini, lanjut dia, dikenal memiliki daya tempur yang bagus. Selain itu, juga dibekali senjata yang siap tempur.
KMIT sendiri, kata Al-Chaidar merupakan gabungan dari dua kelompok Misbah yang dipimpin Abu Hanifah (terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Polri) dan kelompok Umar Bin Khatab dari Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Setengah dari anggota punya senjata tapi semuanya siap tempur. Sampai pertengahan 2012 jumlah mereka 271 orang. Tapi, sekarang saya tidak tahu," kata Al-Chaidar.
Al-Chaidar menambahkan pimpinan KMIT, Santoso, memiliki kemampuan meracik bom dengan daya ledak tinggi. Dalam aksinya, Santoso mengambil target pasar, gereja, sekolah, dan pusat-pusat pemerintahan.
"Santoso itu salah satu murid Dr Azhari dan dekat dengan Nurdin M Top. Dia juga pernah membom rumah calon yang maju di Pilkada," kata Al-Chaidar.
Selain itu, sambungnya, Santoso juga memiliki kemahiran perang dari Mindanau, Filipina.
Kabar menyebutkan, Santoso juga pernah terlibat aktif dalam kerusuhan di Maluku, Poso, dan sejumlah pengeboman di Makassar.
Karena itu, kata Al-Chaidar, kelompok ini berekspansi ke Papua sebagai tempat efektif melarikan diri.
Papua dipilih kelompok Komando Mujahidin ini karena dianggap kondusif dan memudahkan mereka bersembunyi.
"Di sana ada konflik bersenjata antara Organisasi Papua Merdeka dengan Pemerintah. Situasi konflik ini dianggap kondusif oleh mereka," imbuhnya.
KLIK JUGA: