Polisi Malaysia Tembak Mati TKI
DPR: Parang Takkan Imbang Lawan Senjata Api
Menurutnya, peristiwa ini terjadi karena pada kejadian sebelumnya tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah Indonesia atas kejadian tersebut.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga WNI di Malaysia kembali ditembak mati Kepolisian Diraja Malaysia, Selasa (19/6/2012), karena diduga sedang melakukan tindak kejahatan.
Anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh menilai, peristiwa ini tak ubahnya seperti kejadian yang menimpa WNI/TKI asal NTB pada April lalu, yang juga sempat mencuat.
Menurutnya, peristiwa ini terjadi karena pada kejadian sebelumnya tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah Indonesia atas kejadian tersebut. Sehingga, tidak memberikan efek peringatan yang membuat jera pihak Malaysia.
"Saya imbau Pemerintah RI segera memberikan sanksi politik terhadap Malaysia, dan memproses secara hukum tindakan-tindakan yang menurut sudut pandang saya terjadi pelanggaran HAM berat," ujar Poempida.
"Parang tidak akan berimbang melawan senjata api. Bila Pemerintah RI tidak segara bertindak, hal serupa akan dapat dipastikan terjadi lagi," lanjutnya kepada Tribun, Kamis (21/6/2012).
Poempida mendorong pemerintah agar segera menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia. Juga, segera memulangkan TKI di Malaysia, sebagai tindakan protes keras bagi Pemerintah Malaysia.
Berdasarkan dokumen yang terdapat pada korban, WNI yang ditembak bernama Sumarjono (34) asal Lumajang, Marsudi (28) asal Bangkalan, dan Hasbulah (25) yang belum diketahui asalnya.
Saat kejadian, ketiganya menggunakan mobil Proton seri Wira, yang dicuri sejak 7 Januari 2011. Mobil ini bernomor polisi Kota Puchong, 34 kilometer dari Kota Rawang, tempat kejadian perkara.
Polisi Diraja Malaysia mengejar ketiganya, setelah pada patroli di daerah Perumahan Templer Saujana Rawang, Selangor menemukan sebuah mobil Proton jenis Wira yang parkir mencurigakan pada 19 Juni 2012 sekitar pukul 04.30.
Polisi melihat dua orang yang berusaha memasuki sebuah rumah toko milik Mohamad Azhar Nordin, 46, dengan cara memotong pagar besi.
Satu orang menunggu di mobil. Setelah ditegur, tiga orang itu mendadak menembaki polisi. Mereka mencoba kabur, namun tergelincir ke parit dekat tempat kejadian perkara. Saat tembak menembak inilah ketiganya tewas.
Kasus penembakan ini merupakan kali kedua yang terjaditahun ini. Maret lalu, tiga TKI sempat menghebohkan, karena jenazah ketiganya diduga jadi korban sindikat perdagangan organ.
Ketiganya adalah warga Nusa Tenggara Barat, yakni Herman (34), Abdul Kadir (25), dan Mad Noor (28) yang juga meninggal karena ditembak. Dalih Kepolisian Malaysia, mereka mati tertembak juga atas dugaan merampok. (*)
BACA JUGA