TKW Dipancung di Arab Saudi
Denny Indrayana Berkicau Soal Pemancungan Ruyati
Denny Indrayana, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN berbagi informasi tentang persoalan hukum TKI di luar negeri.
Akan tetapi, dalam kasus Royati, keluarga korban tdk bsedia memaafkan & eksekusi mati akhirnya tetap dijalankn
Pmth Arab jg brupaya mringankn hukuman Ruyati, ex: mdapatkn status ta'zir dg minta klrga korban u/ memaafkn Ruyati
Dubes Arab tgl 20 Juni 2011 sampaikn pmintaan maaf & penyesalan dr Pemerintah Arab atas proses hukuman Alm. Ruyati
Dalam kasus Darsem, tim Kemlu brngkt malam ini u/ kawal proses penyelesaian pembayaran diyat 4,6 miliar
Berbeda dengan Ruyati, hal ini dapat dilakukan krn keluarga korban bersedia memaafkan Darsem.
Kita jg patut bsyukur, banyak sodara2 kita TKI yg lain dapat terbebas dari ancaman hukuman mati.
Nurmakin Sabri (Arab), mdapat maaf dr korban u kasus pbunuhn & ampunan raja u kss pidanany. Ybs tlh dpulangkn ke Indo
Sugiono Satru Ami, dimaafkn klrga korban thn 2009 & mdapat pengampunan Raja 28 Des 2009. Ybs sdh pulang ke Indo 2010
Ahmad Fauzi, trancam hukum mati krn bunuh sesama WNI. Oktober 2009, mendapatkan maaf tertulis dr keluarga korban
Di Malaysia, Paridah Wahid, lepas dr hukuman mati atas kasus narkoba, bebas 8 Desember 2010
Yusri Pialmi, bebas dr tuduhan kasus narkoba o/ Mahkamah Persekutuan 14 Juni 2010
Zulkifli bin Mohamad, tbebas hukuman mati 14 Mei 2010; Romi Amora, tbebas dr hukuman mati 18 Okt 2010
Maryanti Masni, bebas hukuman mati & telah kembali ke Indonesia 4 Maret 2011.
Andi Pranata, bebas dr tuduhan pembunuhan & sdh dipulangkan melalui Pontianak 11 april 2011
Muhamad Mizal, thindar dr hukuman mati, kemudian diberikan vonis 15 tahun & 10 sebatan pd 29 Nov 2009