Senin, 29 September 2025

Penyebab Macet Parah Jakarta di Rabu Malam

Penutupan sejumlah gerbang tol penyebab kemacetan parah yang terjadi Grogol, Slipi, dan Semanggi, Jakarta pada Rabu malam, 24 September 2025.

Tribunnews/Jeprima
MACET PARAH - Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan lalu-lintas di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025). Penutupan sejumlah gerbang tol di sejumlah ruas tol dalam kota jadi penyebab kemacetan parah yang terjadi Grogol, Slipi, dan Semanggi, Jakarta pada Rabu malam, 24 September 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Rivan Achmad Purwantono menjelaskan penyebab kemacetan parah yang terjadi Grogol, Slipi, dan Semanggi, Jakarta pada Rabu malam, 24 September 2025.

Macet tersebut dipicu oleh penutupan sejumlah gerbang tol di jalan tol dalam kota yang kini dalam tahap perbaikan pasca dibakar dan dirusak perusuh pada aksi demonstrasi akhir Agustus 2025 lalu.

Total ada tujuh gerbang tol (GT) yang dibakar perusuh dan harus diperbaiki, yakni GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.

Sebagai perbandingan, ada 2 juta kendaraan per hari, bertransaksi di tujuh gerbang tol yang diperbaiki tersebut. Itu artinya, ketika gerbang tol ditutup, 2 juta kendaraan tersebut terpaksa harus lewat jalan arteri.

“Gerbang tol ini adalah gerbang yang tidak bisa dihindari. Selalu dilewati oleh lebih dari 2 juta masyarakat yang melintas di tujuh gerbang tol ini," ucap Rivan di Jakarta Timur, Kamis (25/9/2025).

Rivan memaparkan, tujuh gerbang tol yang dibakar oleh perusuh tersebut, menyebabkan harus direkonstruksi ulang. Menurutnya, Jasa Marga perlu melakukan pekerjaan perat sehingga terjadi penutupan akses.

Rivan menambahkan, hal tersebut dirasa perlu dilakukan agar pekerjaan dapat fokus dan dengan cepat kembali berfungsi. Sebelumnya, kata Rivan, pengerjaan bisa dilakukan di malam hari.

Baca juga: Jakarta Macet Parah Lagi Rabu Malam, Dirut Jasa Marga Minta Maaf

Namun, ketika perbaikan konstruksi besar maka harus dilakukan siang hari sehingga muncul penutupan sementara.

Kemacetan parah, kata Rivan, juga semakin menjadi-jadi ketika memasuki jam pulang kerja. Perbaikan gerbang tol yang rusak itu menggunakan kas perusahaan dengan anggaran yang disiapkan tembus Rp80 miliar.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan