Musim Kemarau Tiba, BNPB Imbau Masyarakat Siap Siaga Hadapi Potensi Bencana Kekeringan
Sebanyak 300 Kepala Keluarga atau sekitar 1.000 jiwa di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang mengalami kesulitan air bersih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kekeringan telah mulai melanda daerah Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mencatat informasi kejadian kekeringan dilaporkan BPBD Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Jumat (27/6/2025).
Baca juga: Usai Kekeringan Melanda, Warga Gunungkidul Belajar Atasi Krisis Air Bersih Lewat Lokakarya
Sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.000 jiwa di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, ungkap pria yang akrab disapa Aam, tercatat mengalami kesulitan air bersih.
"Satgas BPBD Kabupaten Karawang bersama aparatur Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat melakukan suplai air bersih ke lokasi kejadian sebanyak 1 tangki kapasitas 5.000 liter pada Minggu (29/6/2025)," kata Aam dalam Siaran Pers BNPB pada Senin (30/6/2025).
Baca juga: Pengungsi Kamp Al-Shati dan Al-Nasr Gaza Krisis Air Bersih dan Bahan Makanan
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat juga bersiap siaga menghadapi pote si bencana kekeringan
Ia menyarankan masyarakat membuat embung untuk menampung air hujan.
"Sementara itu, masyarakat juga diimbau senantiasa siap siaga akan potensi bencana kekeringan mengingat Indonesia telah memasuki musim kemarau," lanjut dia.
"Pengelolaan sumber daya air yang bijaksana, konservasi air, menanam pohon, hingga membuat embung untuk menampung air hujan dapat dilakukan untuk memitigasi risiko terutama wilayah yang rentan bencana kekeringan," ungkapnya.
BNPB juga mencatat berdasarkan hasil pemantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Senin (30/6) pukul 07.00 WIB, kejadian bencana tanah longsor terjadi dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tanah longsor terjadi di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju pada Sabtu (28/6/2025) menyebabkan dua rumah terdampak, satu orang dilaporkan meninggal dunia tertimpa material longsoran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, ungkap dia, telah berhasil mengevakuasi korban dan dilarikan ke Puskesmas Taraju.
"Petugas juga melakukan perbaikan Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk meningkatkan keamanan, menahan longsor susulan dan menstabilkan tanah pada area yang rawan," kata dia.
Selain tanah longsor, BNPB juga mencatat bencana angin kencang juga terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Kejadian itu terjadi di Jalan Raya Cibodas Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, hujan dan angin kencang merobohkan pohon hingga menimpa satu kendaraan roda empat yang melintas pada Minggu (29/6/2025) pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Pengungsi Kamp Al-Shati dan Al-Nasr Gaza Krisis Air Bersih dan Bahan Makanan
Satu orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Janji Wapres Gibran ke Korban Banjir di Bali: Rumah yang Rusak Akan Diperbaiki, Fasum Dibangun Lagi |
![]() |
---|
Update Banjir di Bali, BNPB: 16 Orang Meninggal dan 1 Masih Hilang, Tanggap Darurat Dipersingkat |
![]() |
---|
Mengenal Perumahan Permata Residence Mengwitani, Satu Unit Rumah Amblas, 3 Pemilik Rumah Hilang |
![]() |
---|
UPDATE: Korban Jiwa Banjir Bandang di Bali Bertambah jadi 16 Orang, 1 Masih Hilang |
![]() |
---|
BNPB: Lebih 120 Titik di 7 Wilayah Provinsi Bali Terdampak Banjir, 14 Korban Meninggal Ditemukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.