Kecewa Orang Tua Siswa Sekolah Bodong di Bekasi: Terbuai Kurikulum Internasional Padahal Tak Berizin
Riyanti menjelaskan kecurigaan muncul ketika suaminya menyadari anak-anaknya tidak pernah menerima buku pelajaran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekecewaan mendalam dirasakan oleh pasangan suami istri (Pasutri) Ashraf dan Riyanti. Mereka salah satu korban penipuan yang diduga dilakukan sekolah bodong Al Kareem Islamic School Kota Bekasi.
Pasutri yang memiliki tiga anak ini kecewa terhadap pihak sekolah bodong Al Kareem Islamic School karena sudah mengeluarkan biaya yang cukup fantastis hingga ratusan juta rupiah.
Baca juga: Kemnaker dan Kemensos Siap Kolaborasi Sukseskan Sekolah Rakyat Lewat BLK
Pasutri yang tinggal di Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi ini mengatakan mereka telah ditipu terkait penerapan sistem pembelajaran yang ditawarkan sekolah bodong Al Kareem Islamic School dengan konsep 'Cambridge Curriculum and Islamic International School' ini.
Awalnya mereka mengaku tidak menaruh kecurigaan terhadap sekolah tersebut.
Baca juga: Diduga Bodong, Kini Sekolah Swasta Elit di Bekasi Mendadak Digembok, Bikin Siswa Gagal Ujian Susulan
Segalanya terlihat profesional mulai dari keberadaan gedung sekolah, media sosial yang aktif, hingga janji kurikulum internasional.
Namun di balik itu semua, kenyataannya tersimpan fakta pahit, sebab sekolah tersebut tidak memiliki izin operasional untuk jenjang tertentu.
“Anak saya udah satu tahun sekolah, tapi enggak dapat nomor induk siswa,” ucap Riyanti saat ditemui di kawasan Bekasi Utara, Kamis (19/6/2025).
Dikatakan Riyanti, tiga anaknya kesemuanya sekolah di Al Kareem Islamic School.
Satu anak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), sementara dua lainnya di jenjang PAUD.
“Total uang yang sudah kami bayarkan lebih dari Rp 150 juta. Biaya sebesar itu karena anak saya tiga-tiganya sekolah di tempat itu. Biaya SD jauh lebih mahal dibanding PAUD,” kata Riyanti.
Riyanti menjelaskan kecurigaan muncul ketika suaminya menyadari anak-anaknya tidak pernah menerima buku pelajaran.
Ditambah lagi, ia dan seluruh wali murid menemukan fakta kalau sekolah tersebut tidak memiliki legalitas untuk menyelenggarakan pendidikan dasar.
Selain itu semua murid Al Kareem Islamic School tidak didaftarkan pihak sekolah untuk mendapatkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
“Anak saya jadi susah baca. Ngaji juga salah-salah. Harusnya kalau bayar mahal, ada pelatihan guru dong. Tapi gurunya malah sering gonta-ganti,” jelas Riyanti dengan nada kecewa.
Riyanti menuturkan hal terberat yang dialaminya adalah ketika putrinya harus mengulang pembelajaran kelas 1.
Polisi Ungkap Hasil Visum Penyebab Tewasnya Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Polisi Gadungan di Bekasi Tak Hanya Tipu Uang, Sempat Bawa Lari Istri Orang hingga Picu Perceraian |
![]() |
---|
Bermodal Seragam Rp300 Ribu, Polisi Gadungan Berpangkat AKP Tipu Warga Bekasi Sejak 2013 |
![]() |
---|
Polisi Gadungan Berpangkat AKP di Bekasi Janjikan Korban Lolos CPNS: Kirim Foto Selfie di BKN |
![]() |
---|
Hasil Klasemen Livoli Divisi Utama 2025 Putra: LavAni Juara Putaran Pertama dengan Catatan Sempurna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.