Senin, 6 Oktober 2025

Banjir Masih Kepung 24 Kelurahan di 13 Kecamatan Kabupaten Bekasi, Tanggul Kemang Jebol

Banjir masih mengepung 24 desa di 13 Kecamatan dan mencakup total 36 titik banjir dengan ketinggian air 40 cm sampai 2 meter di Kabupaten Bekasi.

Editor: Choirul Arifin
Tribun Bekasi/Rendy Rutama
BANJIR PARAH - Banjir merendam pemukiman warga di Perumahan Kemang IFI di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi seperti terpnantau Selasa (4/3/2025). 

Luapan air yang melewati tanggul ini semakin memperparah banjir di kawasan sekitar. Sejumlah titik permukiman terdampak banjir parah, dengan ketinggian air mencapai beberapa meter.

Dimuat TribunBekasi sebanyak 3.000 jiwa terdampak banjir di Perumahan Kemang IFI, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Selasa (4/3/2025).

Ketua RT 02 RW 07, Wiga mengatakan ribuan jiwa itu termasuk dari total dua RW di perumahan tersebut.

Baca juga: Villa Casablanca di Sawangan Depok Kebanjiran, Air Tanggul Kali Pesanggarahan Meluap

"Sebetulnya ada 2 RW terdampak, yaitu RW 7 dan 14, 1 RW ini rata-rata kalo bicara KK 600 sampai 700, tapi kalo jiwa sekira 1.500 per RW," kata Wiga saat dikonfirmasi di lokasi banjir, Selasa (4/3/2025).

Wiga menjelaskan saat ini ribuan jiwa yang terdampak itu masih dievakuasi menggunakan perahu karet oleh petugas gabungan, diantaranya Polri, TNI, BPBD, BNPB, PMI, dan relawan.

Warga Memilih Bertahan, Enggan Dievakuasi

Sejumlah warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah dan tidak ingin dievakuasi.

"Masih ada yang di rumah, ini kami proses evakuasi terus, kami coba ajak keluar rumah karena bagaimanapun stok makanan kadang habis dan harus kami bawa ke depan (gerbang perumahan)," jelasnya.

Wiga menuturkan, tinggi air di banjir di perumahannya mencapai ketinggian 3,2 meter. Banjir mulai melanda perumahan tersebut pukul 00.30 WIB hingga puncaknya pukul 04.00 WIB.

Kemudian banjir juga disebabkan karena meningkatnya intensitas hujan di lokasi tersebut hingga kiriman air dari Bogor, Jawa Barat.

Ditambah menurutnya ada satu tanggul yang jebol di bagian bawah serta penahan air atau tanggul di RT 6 juga jebol sehingga air dapat masuk ke pemukiman warga.

"Karena curah hujan deras di hulu, lalu berbarengan, kami ini kan wilayahnya dua kali yang bertemu di satu kali antara kali Cileungsi dan Cikeas masuk ke kali kami kali Bekasi, itu yang menambah debit lebih tinggi," pungkasnya.

Laporan Reporter: Muhammad Azzam/Rendy Utama | Sumber: Warta Kota

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved