Bacaan Doa
Doa Tawasul, Apa Boleh Berdoa dengan Menyebut Amal Baik?
Doa tawasul adalah doa yang dipanjatkan dengan bantuan wasilah (perantara), namun apakah boleh berdoa dengan menyebut amal baik? Ini penjelasannya.
Tawasul lain yang disyariatkan yaitu dengan menyebutkan amal shalih yang pernah dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Tawasul yang Dilarang
Tidak semua hal yang terlihat baik bisa digunakan untuk bertawasul, seperti dijelaskan dalam buku Tawassul oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
Ada hal yang dilarang untuk bertawasul di antaranya memohon melalui kedudukan Nabi atau orang shalih atau bersumpah dengan nama selain Allah, dan memohon melalui perantara orang mati.
Tawasul dengan cara tersebut termasuk bid'ah yang bisa menjurus kepada syirik (menyekutukan Allah).
Yang dilarang misalnya, bertawasul melalui orang yang telah meninggal dan mengunjungi kuburannya untuk memohon didoakan dengan tujuan mendapat berkah dari Allah.
Perbuatan tersebut menjurus pada kesyirikan, sehingga dapat menghapus amal baiknya seperti sholat, puasa, haji, dan lainnya.
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tidak dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?" (QS. Al-Ahqaf: 5)
Berkaitan dengan kuburan, umat Islam dilarang untuk sholat di masjid yang di dalamnya terdapat kuburan, seperti dalam sabda Rasulullah:
"Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai masjid." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sementara itu, jika ada orang yang membenarkan untuk sholat di masjid yang di dalamnya ada kuburannya, dengan dalih bahwa makam Rasulullah juga berada Masjid Nabawi, maka alasan tersebut salah.
Rasulullah wafat di rumahnya dan beliau dimakamkan di lokasi wafatnya, di mana makam Rasulullah bukan bagian dari Masjid Nabawi.
Hadis Tentang Tawasul
Dalam hadis disebutkan anjuran untuk bertawasul dengan menyebutkan amal shalih.
Rasulullah bersabda: “Tiga orang dari umat sebelum kalian sedang berjalan, lalu hujan turun, mereka berteduh di sebuah gua di gunung. Tiba-tiba sebuah batu besar jatuh menutupi pintu gua. Mereka pun berkata: ‘Tidak ada yang bisa menyelamatkan kita kecuali kita berdoa kepada Allah dengan menyebut amal shalih kita.’ Orang pertama berdoa dengan amal baktinya kepada orang tua, orang kedua berdoa dengan amal meninggalkan zina karena takut kepada Allah, dan orang ketiga berdoa dengan amal menunaikan amanah buruhnya. Maka Allah pun menggeser batu itu sedikit demi sedikit hingga mereka bisa keluar dari gua.” (HR. Bukhari)
Para sahabat juga pernah bertawasul dengan meminta bantuan Rasulullah untuk berdoa kepada Allah agar menurunkan hujan.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik: “Seorang lelaki masuk ke masjid pada hari Jumat ketika Rasulullah sedang berkhutbah. Lelaki itu berkata: ‘Wahai Rasulullah, harta benda kami hancur dan jalan-jalan terputus, maka berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan bagi kami.’ Rasulullah pun mengangkat tangannya dan berdoa: ‘Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami.’ Maka turunlah hujan hingga hari Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.