Sabtu, 4 Oktober 2025

Bacaan Doa

Doa Tawasul, Apa Boleh Berdoa dengan Menyebut Amal Baik?

Doa tawasul adalah doa yang dipanjatkan dengan bantuan wasilah (perantara), namun apakah boleh berdoa dengan menyebut amal baik? Ini penjelasannya.

Canva/Tribunnews
DOA TAWASUL - Gambar dibuat di Canva, Jumat (26/9/2025). Doa tawasul adalah doa yang dipanjatkan dengan bantuan wasilah (perantara), namun apakah boleh berdoa dengan menyebut amal baik? Ini penjelasannya. 

"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, bahwa sesungguhnya segala puji milik-Mu, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau sendiri tidak ada sekutu bagi-Mu; Yang Maha Pemberi. Wahai Pencipta langit dan bumi, Wahai Pemilik kemuliaan dan kemurahan, wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha berdiri sendiri; Sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dan api neraka,"

Lalu Nabi saw bertanya kepada para sahabatnya, "Tahukah kalian, dengan apa dia berdoa?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."

Nabi pun bersabda, "Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung (di dalam sebuah riwayat: teragung), yang apabila dipanjatkan doa kepada-Nya, pasti Dia mengabulkan, dan apabila dimohon dengannya, pasti Dia memberi." (HR. Abu Daud, An-Nasa'i, dan Ahmad)

2. Doa Perlindungan

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ، اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-‘ajzi wal-kasali wal-jubni wal-bukhli wal-harami wa ‘adzābil-qabri, Allāhumma āti nafsī taqwāhā wa zakkihā anta khairu man zakkāhā anta waliyyuhā wa maulāhā, Allāhumma innī a‘ūdzu bika min ‘ilmin lā yanfa‘u wa min qalbin lā yakhsha‘u wa min nafsin lā tasyba‘u wa min da‘watin lā yustajābu lahā.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan dan dari sifat pengecut dan kikir dan dari kematian (tua/renta) dan dari azab kubur. Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya dan sucikanlah ia, Engkaulah yang paling baik mensucikannya, Engkau pelindungnya dan penguasa bagiannya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak memberi manfaat, dan dari hati yang tidak khusyu‘, dan dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”

Hadis: “Dari Zaid bin Arqam r. a. ia berkata: ‘Aku tidak (bermaksud) mengatakan kepada kalian kecuali apa yang biasa dikatakan Rasulullah:
‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari tua renta dan dari azab kubur. Ya Allah, karuniakanlah kepada jiwaku ketakwaannya dan sucikanlah ia, Engkaulah yang paling baik menyucikannya, Engkau pelindung (wali) dan penguasa (mawla)-nya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.’” (HR. Muslim)

3. Memohon Pertolongan

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

Yā Ḥayyu Yā Qayyūmu, biraḥmatika astaghīthu

Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Maha berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan."

Hadis: Dari Anas bin Malik r.a: "Sesungguhnya apabila Nabi saw disedihkan oleh suatu perkara, maka beliau mengucapkan: "Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Maha berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan." (HR. at-Tirmidzi)

Tawasul yang Disyariatkan

Dalam buku Tawassul, Masyru’ dan Mamnu’ oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Al Juhani, diterbitkan Kementerian Agama Arab Saudi (1417 H), dijelaskan beberapa tawasul yang diperbolehkan untuk dilakukan seorang muslim.

1. Tawasul dengan Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah nama-nama baik Allah yang jumlahnya ada 99 nama.

Tawasul dapat dilakukan dengan menyebut Asmaul Husna, misalnya "Ya Allah ... Ya Rahman ... Ya Rahim ... Ya Hayyu Ya Qayyum"

Selain Asmaul Husna, tawasul juga dapat dilakukan dengan menyebut sifat-sifat Allah, misalnya, "Allahuma birahmatika astaghitsu..."

2. Tawasul melalui orang shalih yang masih hidup

Seorang muslim diperbolehkan untuk meminta pertolongan orang shalih untuk mendoakannya.

Hal ini hanya disyariatkan kepada orang shalih yang masih hidup, seperti sahabat yang meminta kepada Rasulullah untuk berdoa kepada Allah agar menurunkan hujan.

3. Tawasul dengan menyebut amal shalih

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved