Kiat Desainer Stephanie Indrajaya Bertahan di Tengah Gempuran Fashion Impor
Founder Nona Rona, Stephanie Indrajaya mengatakan, konsisten adalah kunci. Menciptakan sebuah pakaian atau aksesoris bukan hanya soal desain.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Memasuki usia ke-5, jenama lokal Nona Rona tetap eksis di tengah gempuran fashion impor.
Founder Nona Rona, Stephanie Indrajaya mengatakan, konsisten adalah kunci.
Menciptakan sebuah pakaian atau aksesoris bukan hanya soal desain.
Melainkan ada rasa yang ingin disampaikan kepada pemakai produknya.
Berikut tips dari Stephanie bagi kamu yang ingin mengembangkan brand lokal saat ini:
1. Konsisten
Nona Rona yang dibangun sejak pandemi atau 2020, selalu tampil konsisten memberikan "rasa" pada setiap pdoduk.
Hal ini kata Stephanie menjadi cara untuk menggaet konsumen.
Baca juga: Gairah Elizabeth Tunggadewi di Dunia Fashion, Mulai dari Model hingga Desain Baju Sendiri
"Kami memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Kami ingin mengeksplorasi peran seorang wanita yang memiliki warna dan keberagaman, namun dapat disatukan oleh sebuah busana yang dapat memancarkan keindahan setiap wanita," kata dia ditemui beberapa waktu lalu.
2. Loyalitas kepada Konsumen
Sejak dibangun, label ini memiliki impian besar untuk kemajuan dunia fesyen dan tekstil di Indonesia.
Menjaga loyalitas customer sangat penting, karena mereka adalah ujung tombak.
Untuk bisa bertahan, Nona Rona rutin mengeluarkan produk baru.
"Dengan cara ini lama-lama produk ll akan dikenal. Intinya ada keunikan. Kami punya keunikan tersendiri, dari pattern-nya, dari ceritanya," ungkap perempuan berusia 37 tahun ini.
Misalnya koleksi terbaru bertajuk Lavanya.
Koleksi ini memiliki sentuhan yang relate dengan ibu-ibu Indonesia yang multitasking setiap hari.
Ia ingin menampilkan busana dengan sentuhan kekuatan, keanggunan, dan keindahan, dirancang untuk merayakan wanita Indonesia.
"Misalnya jaket ini, ibu-ibu kan ribet banget nih. Anter anak, beberes rumah kalau mau pergi jemput anak pakai baju apa nih. Tinggal pakai jaket ini udah standing, sudah wow, sudah keren," ungkap dia.
3. Cari Peluang agar Tembus Pasar Internasional
Untuk bisa bertahan di era ini, Stephanie terus belajar dan mencari peluang untuk menembus pasar internasional.
Salah satunya ia mengikuti kegiatan PINTU Inkubator yang diinisiasi JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Perancis, program bilateral untuk pelaku kreatif dan UKM di bidang mode.
Program ini bertujuan untuk menciptakan lanskap yang lebih kreatif dan berdampak positif bagi industri mode, melalui penciptaan proyek-proyek yang melestarikan budaya baik di Indonesia maupun Prancis.
"Sampai kapan Indonesia dihajar terus sama produk luar, Indonesia bisa maju ke depan, semua harus belajar beradaptasi," kata Stephanie.
Dalam tiga tahun, diketahui PINTU telah menjaring lebih dari 10.000 brand yang tertarik, memilih 51 peserta terinkubasi, dan melibatkan 86 mentor ahli, termasuk 33 dari Prancis.
Nona Rona akan berkesempatan tampil di JF3 Fashion Festival 2025 pada 27 Juli 2025, bersama CLV, Dya Sejiwa, Lil Public, Rizkya Batik, dan Denim It Up.
Juga menampilkan koleksi tiga siswa dari École Duperré Paris: Pierre Pinget, Bjorn Backes, dan Mathilde Reneaux.
“Program ini tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi telah menjadi platform penting dalam mendorong lahirnya brand-brand potensial dengan perspektif internasional,” kata Chairman JF3 dan Co-initiator PINTU Incubator, Soegianto Nagaria.
Ditambahkan Co-initiator PINTU Incubator Thresia Mareta, tahun ini PINTU Incubator mengenalkan Residency Program yakni program residensi untuk desainer muda Prancis menciptakan pertemuan langsung antara kreativitas Prancis dan kekayaan budaya Indonesia.
Dua desainer muda Prancis yang terpilih adalah Kozue Sullerot dan Priscille Berthaud.
Mereka akan tinggal tiga bulan dan berkarya di 2 wilayah Indonesia, mempelajari teknik batik di Jawa dan mengeksplorasi tenun tradisional di wilayah timur Indonesia.
"Mereka langsung bekerja dengan para artisan dan melakukan proses kreatif bersama," kata Thresia.
Stok Bensin di SPBU Shell Puspitek Tangsel Kosong Sejak Pekan Lalu, Hanya Ada 1 Petugas Bekerja |
![]() |
---|
Ahli Bea Cukai Mengaku Tak Kuasai Aturan Impor Gula di Sidang Korupsi |
![]() |
---|
Saksi Impor Gula Tak Bisa Jawab Pasal, Hotman Paris: Anda Bukan Ahli! |
![]() |
---|
Dukung Program MBG, Wakil Menteri Pertanian: Investasi Sapi Perah Kejar Swasembada Susu Nasional |
![]() |
---|
Sidang Korupsi Gula, Ahli Bea Cukai Sebut Impor Seharusnya Gula Kristal Putih, Bukan Mentah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.