Jumat, 3 Oktober 2025

Khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban yang Singkat dan Penuh Makna

Teks khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban yang singkat dan penuh makna. Bisa dibaca jelang malam Nifsu Syaban yang jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Penulis: Sri Juliati
Freepik
Ilustrasi khutbah - Teks khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban yang singkat dan penuh makna. Bisa dibaca jelang malam Nifsu Syaban yang jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024. 

Pada bulan ini seluruh ganjaran amal kebaikan dilipatgandakan. Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa kasih sayang Allah ditumpahkan dalam sepuluh pertama bulan ini, pintu pengampunan dibuka lebar pada sepuluh kedua, dan pembebasan dari neraka diterapkan pada sepuluh ketiga.

Umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Singkat kata, Ramadhan menjadi bulan spesial hubungan antara hamba dengan Allah.

Terkait tak begitu populernya bulan Sya’ban, Rasulullah pernah bersabda:

‎عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

"Usamah bin Zaid berkata, 'Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya'ban. Nabi membalas, "Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Nasa'i)

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah

Mengapa puasa? Puasa di bulan Sya'ban menandai tentang kesiapan kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Semakin intensif seseorang melaksanakan ibadah di bulan ini, semakin matang pula kesiapannya untuk memasuki bulan Ramadhan.

Rasulullah sendiri bersabda bahwa beliau ingin ketika amal kebaikan diangkat, beliau sedang dalam kondisi berpuasa.

Yang tak kalah penting dicatat adalah bulan ini mengandung pertengahan spesial yang dikenal dengan "Nisfu Sya'ban".

Secara harfiah, Nisfu Sya'ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).

Selain puasa, menghidupkan malam Sya'ban juga sangat dianjurkan khususnya malam Nisfu Sya'ban.

Maksud menghidupkan malam di sini adalah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam Nisfu Sya'ban.

Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Sya'ban.

Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved