Minggu, 5 Oktober 2025

Bertemu dengan Wamensos, Gubernur Papua Tengah dan Wali Kota Sibolga Ajukan Usulan Sekolah Rakyat

Gubernur Papua Tengah dan Wali Kota Sibolga bertemu dengan Wamensos Agus Jabo di Jakarta dan ajukan usulan lahan Sekolah Rakyat

Editor: Content Writer
Istimewa
USULAN SEKOLAH RAKYAT - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono bersama dengan Gubernur Papua Tengah Meki Napiwa dan Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik saat menyampaikan harapannya akan usulan lahan Sekolah Rakyat di wilayah mereka, di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Rabu (2/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Di hadapan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Gubernur Papua Tengah, Meki Napiwa dan Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik menyampaikan harapan agar Sekolah Rakyat dapat dibangun di wilayah mereka. 

“Kami memohon kepada Kemensos kalau bisa ada peluang di Nabire ada 1 Sekolah Rakyat,” ungkap Meki Napiwa di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Rabu (2/7/2025). 

Hadir juga dalam pertemuan tersebut Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda dan Wakil Wali kota Sibolga Pantas Maruba Lumbantobing.

Meki Napiwa menjelaskan, sebanyak 6 dari 8 kabupaten di Papua Tengah merupakan daerah konflik. Banyak anak-anak dari daerah konflik mengungsi dan tidak bersekolah. 

"Di Nabire ada lahan seluas 10 hektare. Kalau ada kebijakan bisa dapat tahun ini, anak-anak pengungsi dapat sekolah," ujar Meki Napiwa. 

Selain Nabire, dia juga mengusulkan satu titik lagi Sekolah Rakyat di Mimika. "Mimika juga saya minta agar ada Sekolah Rakyat," kata Meki Napiwa. 

Dua daerah tersebut dianggap sebagai daerah yang paling aman dari konflik, sehingga cocok sebagai lokasi Sekolah Rakyat.

Untuk saat ini, Bupati Nabire Mesak Magai mengatakan, proposal pengajuan beserta dokumen persyaratan Sekolah Rakyat di Nabire sudah siap. Sementara dokumen usulan pendirian Sekolah Rakyat di Mimika dari Pemprov Papua Tengah akan menyusul. 

"Proposal kami ini untuk data pendukung. Kami sudah siapkan masalah tanah," ujar Mesak Magai.

Ia menuturkan masyarakat saat ini mengungsi ke Nabire dan Mimika karena ada konflik di kabupaten lainnya. Sehingga, saat ini anak-anak membutuhkan sekolah.

"Kami sekarang membutuhkan semua kebutuhan sekolah dan kebutuhan masyarakat yang mengungsi," kata Mesak Magai. 

Permohonan serupa juga datang dari Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik. Dia menyatakan mendukung penuh program Sekolah Rakyat dan telah menyiapkan lahan bersertifikat seluas 12 hektare. 

Baca juga: Wamensos Agus Jabo Terima Kunjungan Bupati Tulungagung, Bahas Sekolah Rakyat

"Sibolga senang ada Sekolah Rakyat karena banyak anak putus sekolah," jelas Akhmad Syukri. 

Ia mengatakan sebab anak-anak di Sibolga banyak yang putus sekolah karena membantu orang tuanya berjualan ikan. Sehingga, kehadiran Sekolah Rakyat dirasa akan sangat bermanfaat.

"Kami siap dengan dokumen yang ada untuk mendukung pembangunan Sekolah Rakyat, kami harap bisa dikaji untuk menjadi prioritas tahun ini," kata Akhmad Syukri. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved