Lari Bisa Tambah Harapan Hidup 7 Tahun, Ini Penjelasan Dokter
Banyak orang mengira umur panjang hanya ditentukan oleh faktor genetik. Padahal, ada cara sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, yaitu lari.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang mengira umur panjang hanya ditentukan oleh faktor genetik.
Padahal, ada cara sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, yaitu lari.
Baca juga: 17 Ide Sarapan Sehat untuk Pelari, Cocok Sebelum Lari 5K, 10K, hingga Marathon
Aktivitas fisik yang murah meriah ini ternyata dapat memperpanjang usia hingga 7 tahun lebih lama, jika dilakukan dengan benar dan konsisten.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Subspesialis Kedokteran Olahraga RS Universitas Indonesia (RSUI), Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO., Subsp.APK(K), MARS, di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
"Jalan atau lari Itu bisa dilakukan sebagai kebutuhan kita untuk mencukupi aktivitas aerobik. Disini akan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Mengontrol berat badan serta ternyata memperpanjang usia hidup hingga 7 tahun," ungkap dalam konferensi pers acara lari KedokteRun 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Kedokteran FKUI di Salemba Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Baca juga: SportFest 2025: Dari Fun Run, Workout Bareng hingga Konser Musik Urban di Jakarta
Menurutnya, lari bukan sekadar olahraga, melainkan simbol gaya hidup sehat.
“Lari ini olahraga yang paling demokratis. Kenapa? Karena lari tidak perlu alat mahal, bisa dilakukan siapa saja. Mulai dikatakan sepatu lari ini adalah paspor kesehatan,” ungkap dokter yang akrab disapa Tata ini.
Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menegaskan bahwa aktivitas aerobik seperti jalan cepat dan lari merupakan kunci utama menjaga kesehatan jantung, paru-paru, dan metabolisme tubuh.
WHO merekomendasikan orang dewasa berolahraga 150-300 menit intensitas sedang per minggu atau 75-150 menit intensitas berat.

Lari termasuk dalam kategori latihan aerobik intensitas sedang hingga tinggi.
Dengan rutinitas ini, seseorang bisa merasakan berbagai manfaat luar biasa.
Tekanan darah lebih stabil, gula darah terkendali, kolesterol lebih seimbang, hingga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Tak hanya itu, berlari juga merangsang pelepasan hormon endorfin sering disebut hormon bahagia.
Efek psikologisnya signifikan adalah suasana hati lebih baik, tidur lebih nyenyak, stres menurun, bahkan meningkatkan kepercayaan diri.
Ririn Ekawati Merasa Lebih Bugar dan Awet Muda Berkat Rutin Lari |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Angka Harapan Hidup Terendah, Nusa Tenggara Barat Urutan 4 |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Angka Harapan Hidup Tertinggi, Jawa Barat Urutan 5 |
![]() |
---|
10 Kota Kabupaten dengan Angka Harapan Hidup Pria Tertinggi di Indonesia, Mana yang Juara 1? |
![]() |
---|
Punya Jadwal Padat, Ibnu Jamil Tetap Prioritaskan Berolahraga Meski Hanya di Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.