Jangan Asal Lari! Dokter Bocorkan Tips Aman Hindari Cedera Lutut dan Pergelangan
Ikuti tips dari dokter agar risiko cedera pada lutut, betis, dan pergelangan kaki cukup tinggi jika teknik lari tidak tepat.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski lari disebut olahraga paling mudah, bukan berarti bisa dilakukan asal-asalan.
Faktanya, risiko cedera pada lutut, betis, dan pergelangan kaki cukup tinggi jika teknik lari tidak tepat.
Baca juga: Dukung Tren Olahraga Lari, Waka MPR RI Minta Pemerintah Wujudkan Udara Bebas Polusi
Dokter Subspesialis Kedokteran Olahraga di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO., Subsp.APK(K), MARS., menekankan pentingnya teknik dasar sebelum rutin berlari.
“Untuk melakukan latihan fisik itu harus baik, benar, terukur, dan teratur. Kalau salah satu ini terlupa, tentu akan memberikan efek samping yang tidak diharapkan,” tegasnya pada jumpa pers acara lari KedokteRun 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Kedokteran FKUI di Salemba Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan pelari pemula antara lain, tidak pemanasan, memaksakan jarak, memilih sepatu yang salah, dan mengabaikan postur tubuh.
Akibatnya, cedera seperti shin splint, nyeri lutut, hingga stress fracture bisa terjadi.
Tips aman anti cedera saat lari
- 1. Mulai dengan lari ringan lalu tingkatkan perlahan.
- 2. Gunakan langkah pendek dengan cadence 170–180 per menit.
- 3. Hindari mendarat dengan tumit, usahakan di midfoot atau forefoot.
- 4. Lakukan pendinginan setelah berlari.
- 5. Sesuaikan intensitas dengan kondisi usia dan kesehatan.
Jika dilakukan benar, lari bisa menjadi investasi kesehatan jangka panjang.
Tapi jika dilakukan sembarangan, justru bisa menimbulkan masalah baru.
Jadi, sebelum berlari, pastikan tubuh siap, teknik benar, dan perlengkapan mendukung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.