Minggu, 5 Oktober 2025

1 dari 7 Remaja di Dunia Alami Gangguan Mental, WHO Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

Di balik semangat eksplorasi dan pertumbuhan, masa remaja juga menyimpan kerentanan yang sering luput dari perhatian: kesehatan mental.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
CICIAI.COM
ILUSTRASI REMAJA DEPRESI. 

Gangguan tersebut kerap berdampak pada performa sekolah, hubungan sosial, hingga memicu isolasi yang semakin memperparah keadaan. 

Dalam kasus tertentu, depresi berujung pada perilaku menyakiti diri atau bunuh diri.

Tak berhenti di situ, remaja juga menghadapi risiko gangguan perilaku, gangguan makan, hingga psikosis. 

Gangguan makan misalnya, lebih sering menyerang anak perempuan dan berkaitan erat dengan kecemasan, depresi, bahkan bunuh diri.

Di tengah kompleksitas masalah ini, WHO bersama UNICEF meluncurkan Inisiatif Helping Adolescents Thrive (HAT). 

Program ini dirancang untuk memperkuat kebijakan dan layanan kesehatan mental remaja, sekaligus mencegah gangguan mental sejak dini.

Upaya juga dilakukan melalui modul mhGAP 2.0, yang memberi panduan berbasis bukti bagi tenaga kesehatan non-spesialis untuk menangani masalah mental pada anak dan remaja.

Meski jalan masih panjang, langkah-langkah ini memberi harapan. 

Sebab, ketika remaja mendapatkan dukungan yang tepat, mereka bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang menjadi generasi dewasa yang sehat jiwa raga.

 

(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved