Tips Kesehatan
Manfaat Susu Kambing bagi Kesehatan, Lengkap Aturan Konsumsinya
Susu kambing sebagai alternatif sehat selain susu sapi. Ini manfaat susu kambing bagi kesehatan dan aturan konsumsinya.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Susu kambing kini semakin populer sebagai alternatif sehat selain susu sapi.
Kandungan nutrisinya yang tinggi dan lebih mudah dicerna membuat susu kambing menjadi pilihan bagi banyak orang yang peduli akan kesehatan.
Menurut Dokter Dito Anurogo yang dikutip dari Kemenkes, susu kambing bukan sekadar minuman.
Susu kambing adalah warisan peradaban.
Sejak 10.000 tahun lalu, susu kambing telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Dokter yang juga sebagai dosen tetap di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar Indonesia tersebut mengatakan, khasiat susu kambing juga dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Susu disebut sebagai rezeki yang "Murni, keluar di antara darah dan kotoran" (An-Nahl: 66).
Hadis Ibn Majah menyebut susu kambing sebagai penawar masalah pencernaan.
Dalam teks Kristen dan Yahudi awal, susu kambing melambangkan kemakmuran.
Artikel ini akan membahas secara lengkap manfaat susu kambing bagi kesehatan, serta aturan konsumsinya yang tepat.
Manfaat Susu Kambing di Sepanjang Rentang Usia
Baca juga: Manfaat Nyata Etawalin, Inovasi Susu Kambing Herbal Bernutrisi Tinggi bagi Tiap Generasi
1. Bayi (6–12 bulan)
Susu kambing memiliki oligosakarida dan profil lemak yang mendekati ASI.
Kandungan ini mendukung kolonisasi mikrobiota sehat di usus dan memperkuat Gut-Associated Lymphoid Tissue (GALT).
Efeknya membantu pembentukan sistem imun yang matang, menurunkan risiko alergi, dan mendukung pertumbuhan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.
2. Anak-anak
Kandungan protein berkualitas tinggi, kalsium, dan zinc mendukung pertumbuhan tulang, gigi, dan jaringan.
Zinc berperan penting dalam sintesis enzim, perkembangan kognitif, dan daya tahan tubuh.
Susu kambing dapat menjadi sumber gizi utama bagi anak-anak dengan kebutuhan energi tinggi.
3. Remaja dan Dewasa
Peptida bioaktif dari kasein bertindak sebagai penghambat ACE (Angiotensin-Converting Enzyme), menurunkan tekanan darah secara alami.
Medium Chain Triglycerides (MCT) membantu pengaturan berat badan dengan meningkatkan pembakaran energi.
Kombinasi nutrisi ini mendukung metabolisme optimal dan mencegah hipertensi serta obesitas.
4. Lansia
Rasio kalsium-fosfor yang seimbang memperkuat kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Kandungan magnesium, triptofan, dan selenium mendukung fungsi saraf dan melindungi neuron.
Efek ini relevan dalam pencegahan demensia dan gangguan neurodegeneratif pada populasi lanjut usia.
Aturan Konsumsi dan Keamanan Susu Kambing
Susu kambing merupakan sumber nutrisi fungsional dengan kandungan kalsium, fosfor, protein berkualitas tinggi, dan biopeptida yang mendukung kesehatan tulang, metabolisme, serta imunitas.
Konsumsi susu kambing harus disesuaikan dengan usia dan kondisi tubuh agar manfaat maksimal tercapai tanpa menimbulkan risiko.
Bagi anak-anak, konsumsi susu kambing ideal adalah 200 ml per hari.
Baca juga: 4 Susu Penambah Berat Badan Anak Terbaik, Flyon Kids, Urra, Vitabumin, atau Gizidat?
Jumlah ini cukup untuk mendukung pertumbuhan tulang, sistem kekebalan, dan perkembangan otak, tanpa memberikan beban berlebih pada ginjal yang masih berkembang.
Dewasa dianjurkan mengonsumsi sekitar 480 ml per hari.
Takaran ini memenuhi kebutuhan kalsium dan protein harian, membantu menjaga kepadatan tulang, mendukung metabolisme energi, serta berperan dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti osteoporosis.
Untuk lansia, konsumsi optimal adalah 300 ml per hari.
Pada kelompok usia ini, kebutuhan kalsium dan protein meningkat akibat penurunan massa otot dan tulang.
Dosis ini membantu mencegah fraktur, mendukung imunitas, serta menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
Susu kambing tidak disarankan bagi penderita galaktosemia (gangguan metabolisme gula galaktosa) karena dapat memicu akumulasi toksik.
Hindari pula bagi individu yang alergi terhadap αs1-casein (fraksi protein susu penyebab alergi).
Susu mentah sebaiknya tidak dikonsumsi karena berisiko membawa bakteri patogen seperti Brucella dan Listeria, yang dapat menyebabkan infeksi berat pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Pengolahan melalui pasteurisasi sangat dianjurkan.
Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan atau minuman, terutama produk susu, pada suhu di bawah titik didih untuk membunuh sebagian besar mikroorganisme berbahaya (patogen) dan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan, tanpa mengurangi kandungan nutrisi utama, sehingga memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas produk.
Dengan aturan konsumsi yang tepat dan pengolahan yang higienis, susu kambing dapat menjadi bagian aman dan bermanfaat dari pola makan harian, mendukung kesehatan lintas usia.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.