Banyak Ibu Hamil di Indonesia Kekurangan Mikronutrien, Dokter Ungkap Risikonya Bisa Seumur Hidup
Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), menyoroti banyaknya ibu hamil di Indonesia kekurangan mikronutrien.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), menyoroti banyaknya ibu hamil di Indonesia yang kekurangan mikronutrien.
Hal ini menjadi tantangan kesehatan yang serius.
Baca juga: Pria Beristri di Boyolali Cabuli Bocah Usia 12 Tahun Hingga Hamil, Kenal di Aplikasi Kencan
Kekurangan mikronutrien seperti asam folat aktif (metafolin), zat besi, vitamin D, dan kalsium meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, preeklampsia, hingga cacat tabung saraf yang dampaknya bisa seumur hidup.
“Ini menunjukkan bahwa asupan mikronutrien masih belum menjadi prioritas,” kata dia dalam kegiatan sesi edukasi The Science Behind dengan tema “Perawatan Kesehatan Mandiri – Mendukung Kesehatan Selama Kehamilan yang digelar Bayer di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Sragen, Beraksi sejak November 2024, Korban Hamil 7 Bulan
Dokter di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini menjelaskan, asupan mikronutrien selama kehamilan tidak boleh diabaikan.
Pasalnya setiap zat memiliki peran spesifik pada perkembangan janin.
Asam folat aktif (metafolin) penting untuk pembentukan otak dan sumsum tulang belakang; zat besi membantu mencegah anemia melalui pembentukan hemoglobin; kalsium dan vitamin D bekerja sama untuk membangun tulang dan gigi yang kuat. DHA mendukung perkembangan otak dan mata; vitamin A menjaga kesehatan mata dan kulit; sementara seng berperan dalam pertumbuhan sel secara keseluruhan.
“Perawatan kesehatan mandiri yang komprehensif mulai dari pemahaman mendalam hingga pemenuhan asupan yang cukup adalah kunci. Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya,” ujar dr. Boy Abidin.
Dalam laporan Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang berjudul Maternal Nutrition in Indonesia 2023 menyebutkan bahwa hampir 49 persen ibu hamil mengalami anemia dan 17,3 persen menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Kondisi-kondisi ini berdampak pada periode penting 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak kehamilan yang sangat menentukan kualitas hidup seseorang di masa depan.
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa investasi pada nutrisi selama 1000 hari pertama kehidupan dapat meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, dan produktivitas, serta membantu memutus rantai malnutrisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.