Hipertensi dan Diabetes Merebak, Mencegah Lebih Baik, Skrining Kesehatan Pilihan Cerdas
Di tengah tingginya kasus hipertensi dan gula darah, skrining kesehatan adalah pilihan cerdas, bukan sekadar reaksi darurat.
Penulis:
Anita K Wardhani
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati sangat pas mengingat fakta banyaknya ditemukan penyakit tak menular seperti hipertensi dan gula darah,
Di tengah tingginya kasus hipertensi dan gula darah, skrining kesehatan adalah pilihan cerdas, bukan sekadar reaksi darurat.
Baca juga: Singgung Boros dan Ancaman Hipertensi, Maidi Wali Kota Madiun Larang Warga Hajatan Pakai Prasmanan
Hasil program cek kesehatan gratis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia periode Februari-April 2025, pada penduduk usia di atas 18 tahun ditemukan penderita hipertensi sebesar 20,9 persen dan penderita diabetes sebesar 5,9 persen.
Sementara itu, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 pada penduduk usia di atas 15 tahun, ditemukan 67 persen penduduk tidak pernah memeriksa kadar gula darah; 67,2 persen tidak pernah memeriksa kadar kolesterol total; dan sebesar 37 persen tidak pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Angka ini menunjukkan rendahnya kesadaran terhadap pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular.
Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Minum Jamu Asal Tidak Ditambahkan Gula
Melihat fakta ini, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) mengajak masyarakat menjadikan skrining kesehatan jadi pilihan verdas,
Melalui Argon Peduli, perusahaan menyelenggarakan dua kegiatan skrining kesehatan di Juni 2025 yang diikuti lebih dari seribu masyarakat guna mendeteksi penyakit kronis sejak dini.
Skrining kesehatan pertama dilaksanakan pada Rabu, 11 Juni 2025 untuk masyarakat Desa Pasirsari, Cikarang, Jawa Barat; dan yang kedua di Yogyakarta, pada Minggu, 22 Juni 2025.
Skrining yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol yang merupakan indikator penting dalam mendeteksi potensi penyakit tidak menular seperti hipertensi,diabetes, dan stroke.
Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara preventif.
Hasil skrining kesehatan yang perusahaan lakukan sepanjang tahun 2024, hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan, yakni sebanyak 44,4 persen; diikuti kolesterol tinggi sebanyak 38,8 persen dan gula darah tinggi sebanyak 10,9 persen.
Jajaran manajemen PT Medela Potentia Tbk dan entitas anak turut berpartisipasi menjadi relawan dan turun langsung dalam skrining kesehatan. Investor Relations Director, Harris Lesmana; dan Information Technology Director, Cahyadi Suwindra Sugondo hadir di skrining kesehatan di Cikarang.
Sementara di Yogyakarta, bertempat di Alun-alun Selatan, hadir Operations Director PT Anugrah Argon Medica (AAM), Setyawan Pantja Juwono; Director PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA), Ruth Retno Dewi; dan
Commercial Director PT Djembatan Dua (DD), Kansy Widiarty.
Manajemen membantu kegiatan di lapangan dan memberikan edukasi ringan mengenai pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
Baca juga: Mitos atau Fakta? Langsung Tidur Setelah Makan Bisa Sebabkan Diabetes, Ini Kata Dokter
“Kami hadir di Yogyakarta untuk melakukan skrining kesehatan masyarakat untuk mendorong tindakan preventif pada penyakit kronis yang saat ini masih tinggi di Indonesia. Kami bersyukur masyarakat Kota Yogyakarta menyambut kegiatan ini dengan antusias, artinya kesadaran masyarakat sudah baik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin,” kata Setyawan.
WHO Keluarkan Obat Baru Tambahan untuk Penyakit Kanker dan Diabetes, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Profil Juan dan Fahrul, Ilmuwan Indonesia yang Diakui Dunia, Temuannya Jadi Harapan Pasien Diabetes |
![]() |
---|
Mengintip Terapi Elektromagnetik Ala Shinse Rian, Alternatif Modern dalam Pengobatan Tradisional |
![]() |
---|
Kondisi Kesehatan Yetty Wijaya Sebelum Meninggal, Sakit Diabetes dan Sempat Koma di RS |
![]() |
---|
Terlalu Sering Begadang dan Konsumsi Minuman Manis, Ini Dampaknya pada Ginjal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.