Vaksin TBC
TBC Renggut 130 Ribu Nyawa, Serang Orang Dekat Wapres Gibran, Vaksin Bill Gates Jadi Solusi?
Kematian orang-orang terdekat Wapres Gibran membuka mata, TBC adalah ancaman nyata dan tak bisa diremehkan. Bisakah vaksin Bill gates jadi solusi?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit Tuberkulosis (TBC) kembali menjadi sorotan setelah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan kekhawatiran atas orang-orang terdekatnya terinfeksi penyakit menular tersebut.
Baca juga: Kepala BPOM RI: Uji Klinik Fase 3 Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia Diawasi oleh WHO
Di tengah kekhawatiran itu, kabar baik datang.
Vaksin TBC hasil kolaborasi dengan Bill Gates tengah memasuki uji klinis tahap akhir dan akan segera diluncurkan.
Benarkah vaksin TBC bisa jadi solusi?
Wapres Gibran Curhat Orang Terdekatnya Terkena TBC
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa dirinya baru saja dipanggil oleh Wapres Gibran terkait meningkatnya kasus TBC di lingkungan terdekat sang wakil presiden.
Baca juga: Kepala BPOM: Izin Uji Klinik Fase 3 Vaksin TBC yang Disponsori Bill Gates di Indonesia Sudah Terbit
“Pak Wapres bilang, banyak loh di lingkungan dekatnya saja yang terkena TBC karena tidak terdeteksi,” kata Budi, Kamis (15/5/2025).
Hal ini menunjukkan bahwa ancaman TBC tidak memandang status sosial, bahkan sudah masuk ke lingkaran elit pemerintahan.

Indonesia diketahui sebagai negara dengan kasus TBC tertinggi kedua di dunia.
Lebih dari 1 juta penderita TBC tercatat setiap tahun, dengan angka kematian mencapai 130.000 jiwa—atau setara 1 orang meninggal setiap 5 menit.
“Kemudian sekarang itu 1 juta per tahun (meninggal) di dunia. Di Indonesia 130-an tadi which is 5 menit 2 orang yang meninggal di Indonesia,” tutur Menkes Budi
Vaksin TBC M72 Kolaborasi Global dengan Bill Gates Bisa Jadi Solusi?
Di saat yang bersamaan, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menyampaikan bahwa vaksin TBC M72 kini memasuki fase uji klinis ketiga—tahapan terakhir sebelum resmi diproduksi massal dan digunakan publik.
Vaksin ini merupakan bagian dari proyek global yang juga didukung oleh Bill Gates melalui Yayasan Gates Foundation.

“Uji klinis tahap tiga dilakukan untuk 20.000 orang, dan 2.000 di antaranya berasal dari Indonesia,” ujar Taruna.
Uji coba ini merupakan lanjutan dari proses yang telah dimulai di laboratorium Swiss dan lima negara lainnya.
“Itu sebabnya Indonesia menyetujui uji klinis vaksin ini. Kita berharap manfaat besar bagi rakyat kita,” ucap Taruna.
Vaksin TBC Bill Gates Transparan dan Berstandar Internasional
BPOM RI menegaskan bahwa seluruh proses uji klinis dilakukan secara transparan, sesuai standar internasional, dan dengan pendekatan double blind trial—uji acak yang dilakukan tanpa diketahui pasien maupun dokter, guna memastikan objektivitas.
“Semua efek samping dan hasilnya akan diumumkan secara terbuka. Proses ini wajib transparan,” tegas Taruna.
Negara Maju Enggan, Indonesia Siap Produksi Sendiri Vaksin TBC
Tak hanya menguji, Indonesia juga disiapkan sebagai produsen vaksin TBC ke depannya. Taruna menyebut, kemungkinan vaksin ini akan diproduksi melalui kolaborasi dengan Bio Farma, perusahaan pelat merah yang telah memiliki lebih dari 134 tahun pengalaman dalam memproduksi vaksin.
“Makanya Bill Gates mendesain kerjasama dengan Bio Farma. Ke depan kita harap vaksin ini diproduksi di dalam negeri,” ungkap Taruna.
Menariknya, Menkes Budi juga menyinggung bahwa negara maju selama ini enggan mengembangkan vaksin TBC.
Mengapa vaksin TBC tak dilirik negara maju?
Ini karena penyakit ini lebih banyak menyerang negara miskin.
“Vaksin TBC lama tidak berkembang karena dianggap penyakit negara miskin,” ujar Budi.
Ancaman dari Gerakan Anti-Vaksin
Di tengah harapan besar terhadap vaksin, muncul hambatan lain dari kelompok anti-vaksin. Budi menegaskan bahwa vaksin adalah alat ilmiah paling efektif dalam mengurangi kematian akibat penyakit menular.
“Vaksinasi itu teman, bukan musuh. Buktinya sudah jelas—data dan sains membuktikan,” tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.