Sabtu, 4 Oktober 2025

Vaksin TBC

Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Diikuti 20 Ribu Orang di Dunia, Negara Ini Paling Banyak Partisipan

Lima negara yang berpartisipasi dalam uji coba ini merupakan negara-negara dengan jumlah penyakit TBC yang besar. 

|
Freepik
ilustrasi vaksin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi satu dari lima negara yang dipilih untuk berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 vaksin TBC M72/AS01E, kandidat vaksin terbaru yang dikembangkan oleh yayasan milik Bill Gates. 

Uji klinis ini menjadi langkah penting dalam upaya global mengakhiri epidemi tuberkulosis (TBC) dan menggantikan vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) yang telah digunakan selama lebih dari satu abad.

Total partisipan uji klinis vaksin Bill Gates ini mencapai lebih dari 20.081 orang di seluruh dunia,

Selain Indonesia, empat negara lainnya itu adalah Afrika Selatan, Kenya, Zambia dan Malawi.

Lima negara yang berpartisipasi dalam uji coba ini merupakan negara-negara dengan jumlah penyakit TBC yang besar. 

Baca juga: Menkes Pastikan WNI Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC Milik Bill Gates

Berikut negara dan jumlah partisipan dalam uji klinis fase 3 vaksin TBC Bill Gates dikutip dari Kementerian Kesehatan:

  1. Afrika Selatan: 13.071 partisipan
  2. Kenya: 3.579 partisipan
  3. Indonesia: 2.095 partisipan
  4. Zambia: 889 partisipan
  5. Malawi: 447 partisipan

Data tersebut menunjukkan bahwa Afrika Selatan menjadi negara dengan kontribusi peserta terbanyak. Sementara itu, Indonesia menempati posisi ketiga dengan partisipasi lebih dari dua ribu orang dari kelompok usia remaja dan dewasa.

Uji coba vaksin TBC di Indonesia dilaksanakan di sejumlah institusi medis ternama, antara lain Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih di Jakarta, dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD) di Bandung.

Kegiatan ini menunjukkan peran aktif Indonesia dalam riset kesehatan global, khususnya dalam pengendalian TBC yang masih menjadi ancaman serius di tanah air.

Mengapa Dunia Perlu Vaksin TBC Baru?

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, dunia kini memang memerlukan vaksin baru untuk TB.

Vaksin TBC baru menggantikan vaksin BCG yang kini digunakan.

Vaksin BCG sudah lama sekali dipakai. Ditemukan 1921 dan kini berumur 104 tahun, sehingga perlu vaksin yang baru.

“Vaksin BCG hanya memberi proteksi sebagian pada anak, dan tidak dapat mencegah terjadinya penyakit TB pada dewasa,” ujar Tjandra kepada Tribunnews.com, Jumat (9/5/2025).

Baca juga: Musim Pancaroba Ancam Kesehatan, Dokter Ungkap Vitamin Wajib Biar Nggak Gampang Sakit

Sebagai upaya mencapai target pengentasan tuberkulosis dunia atau zero TBC pada 2030 maka diperlukan vaksin baru yang lebih ampuh.

“Vaksin baru diharapkan dapat juga menjadi semacam imunoterapi dan atau terapi ajuvan, untuk memperpendek lama pengobatan TB,” ujar mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved