Senin, 6 Oktober 2025

Kaum Muda Rentan Terkena Kanker Kolorektal, Tanda dan Gejala Ini Sering Diabaikan

gejala kanker kolorektal bisa berupa perubahan pola buang air besar baik konstipasi maupun diare yang berkepanjangan.

HandOut/IST
AHLI KANKER - Konsultan Senior dalam bidang Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre Singapura, Dr. Zee Ying Kiat dalam temu media baru-baru ini, di Jakarta. Ia mengatakan, generasi muda kini rentan terserang kanker kolorektal. Selama ini kanker kolorektal lebih banyak menyerang usia lanjut atau lansia. Namun Data International Agency for Research on Cancer (IARC menunjukkan kasus kanker kolorektal di Indonesia meningkat pada usia muda. Sayangnya, tanda dan gejala awal sering diabaikan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Generasi muda kini rentan terserang kanker kolorektal atau yang meliputi kanker usus besar dan rectum.

Selama ini kanker kolorektal lebih banyak menyerang usia lanjut atau lansia.

Namun Data International Agency for Research on Cancer (IARC menunjukkan kasus kanker kolorektal di Indonesia meningkat pada usia muda.

Tahun 2022, dari sekitar 25.000 kasus kanker kolorektal di Indonesia, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, termasuk 446 kasus pada rentang usia 20 hingga 29 tahun.

Selain faktor genetik, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan ultra-proses dan olahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol menjadi kombinasi yang diyakini mempercepat proses peradangan dalam saluran cerna, yang dalam jangka panjang dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.

"Kanker kolorektal tidak lagi bisa dianggap sebagai penyakit orang tua. Generasi muda kini juga rentan, dan ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Konsultan Senior dalam bidang Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre Singapura Dr. Zee Ying Kiat yang ditulis di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Tanda dan Gejala

Ada beberapa gejala yang bisa menjadi gejala awal.

Dr. Zee menyebut gejalanya bisa berupa perubahan pola buang air besar baik konstipasi maupun diare yang berkepanjangan.

Terdapat darah dalam feses, rasa nyeri yang membuat perut terasa tidak nyaman, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

“Gejala-gejala tersebut memang tidak otomatis berarti kanker tapi jika terus berulang maka jangan abaikan segera lakukan pemeriksaan ke dokter,” tuturnya.

Kolonoskopi menjadi gold standard untuk deteksi dini kanker kolorektal. 

Di Amerika Serikat, usia skrining kini diturunkan dari 50 menjadi 45 tahun, merespons tren usia muda yang terdiagnosis.

Penanganan Kanker Kolorektal

Penangannya tidak bisa hanya bergantung pada satu spesialis tetapi multidisiplin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved