Unesco Tetapkan Budaya Sehat Jamu Sebagai Warisan Budaya Takbenda
UNESCO mencatat nilai budaya jamu sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta.
Sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO masih akan berlangsung hingga tanggal 9 Desember 2023, di Kasane, Botswana.
Selain membahas elemen-elemen budaya yang diinskripsi, Komite juga membahas laporan periodik, yaitu laporan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh negara-negara dalam melestarikan elemen budaya yang sudah diinskripsi dalam daftar WBTB UNESCO.
Budaya Sehat Jamu menjadi WBTB Indonesia ke tiga belas yang berhasil diinskripsi ke dalam daftar WBTB UNESCO.
Sebelumnya, Indonesia telah menginskripsi dua belas elemen budaya lainnya sebagai WBTB UNESCO, yaitu Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Tradisional di Bali (2015), Seni Pembuatan Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Teatrikal Kolosal Batavia Ethnica Ramaikan Pembukaan Caniexpo 2025 |
![]() |
---|
Perusahaan Jamu ini Kembali Gelar Operasi Katarak Gratis bagi 200 Pasien di Indramayu |
![]() |
---|
Lestarikan Budaya Pulau Dewata UNESCO Luncurkan 'Bali Cultural Guidebook', Gandeng AirBnb |
![]() |
---|
Kunjungi Pabrik Sido Muncul, Gubernur Jateng Apresiasi Kontribusi Perusahaan Jamu untuk Negeri |
![]() |
---|
Kementerian Agama: Kasidah Perkaya Khazanah Seni Budaya Islam di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.