Festival Payung Indonesia Segera Digelar 5-7 September 2025 di Solo

TRIBUNNEWS.COM - Tak terasa Festival Payung Indonesia (FESPIN) pada tahun 2025 ini telah memasuki penyelenggaraan festival yang ke-12. Dan pada tahun 2025 ini, FESPIN telah masuk dalam TOP TEN EVENT TERBAIK KHARISMA EVENT NUSANTARA (KEN) KEMENPAR RI. 

Tema FESPIN ke-12 ini adalah ‘Catra Panji’ (Payung Panji). Panji merupakan cerita asli Indonesia (non-India sentris) yang berkembang pada abad ke-12 Masehi. Cerita Panji yang bericiri nilai-nilai universal – percintaan, penyamaran, dan pengembaraan, mencapai kepopuleranannya di zaman Kerajaan Majapahit pada bad ke-13 M. 

Di masa berikutnya, cerita Panji menyebar di nusantara, di Pulau Jawa, Bali, Lombok , Sulawesi, Bali, Sumatra, Kalimantan dan negara-negara Asia Tenggara: Thailand, Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Kamboja. Saat ini Cerita Panji telah dinyatakan oleh UNESCO sebagai Memory of the World (Ingatan Dunia) pada 31 Oktober 2017.

FESPIN tetap setia melestarikan payung tradisional Indonesia, serta mengeksplorasi tradisi payung Indonesia hingga batas terjauhnya dengan melibatkan partisipasi beragam  masyarakat.

Keunikan tema ‘Catra Panji’ yaitu masih banyak masyarakat Indonesia yang belum/tidak tahu bahwa Cerita Panji telah menjadi INGATAN DUNIA. Dalam perspektif kultural hal itu seharusnya membuat bangga bangsa Indonesia bahwa warisan budaya lokalnya telah mendunia. Namun faktanya,masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya.       

Hal lain, di masa lalu penyebaran Cerita Panji di nusantara dan kawasan negara-negara Asia Tenggara mampu menggerakkan orang untuk mengunjungi ke kawasan lain yang belum dikenal dan saling kunjung antarkawasan untuk saling kenal. Ini bisa disebut peristiwa pariwisata.      

Bukankah esensi dari pariwisata adalah terjadinya kunjungan atau saling kunjung? Belajar dari spirit Panji, FESPIN berusaha untuk tumbuh menjadi destinasi wisata festival.

Konten FESPIN 2025 meliputi Pasar Festival yang menampilkan potensi ekonomi kreatif masyarakat, yaitu Pameran Produk Craft & Fashion yang diikuti oleh beragam UMKM dan dan komunitas, serta Selasar Solo Art Market (SAM) dengan produk-produk kreatifnya. 

Berikutnya, Kampoeng Rempah merupakan ruang yang menghadirkan pengalaman wellness berbasis tradisi Jawa, menggabungkan unsur edukasi, relaksasi, dan partisipasi aktif masyarakat melalui kegiatan: jamu, spa, yoga serta produk-produk herbal lokal. 

Untuk Seni Pertunjukan diikuti oleh 75 partisipan grup dari berbagai daerah di Indonesia - Bogor,DKI, Jakarta, Bekasi, Bandar Lampung, Cilacap, Pacitan, Labuan Bajo, Kutai Kertanegara, Padang, dan daerah-daerah lainnya, dan ada 35 fashion designer berpartisipasi pada Fashion Show. 

Tak ketinggalan, penyanyi pop Fanny Soegi juga pentas meramaikan FESPIN. Selain itu FESPIN juga menghadirkan Pameran Payung Tradisi (Desa Payung) dan Payung Kreasi serta Rupa Payung Mixed Media. Yang unik, perjalanan historis FESPIN (2014-2025) akan ditampilkan pada Pameran Museum FESPIN. 

FESPIN tidak hanya ruang seni dan kultural, melainkan juga menjadi ruang edukasi dan literasi. Dan pada FESPIN 2025 ini akan me-launching penerbitan buku berjudul CATRA PANJI: CERITA PANJI & DONGENG NUSANTARA. 

Penerbitan buku ini merupakan penerbitan buku yang ke-4. FESPIN sebagai ruang persahabatan antarbangsa, sebagai wujud hubungan sister festival antara FESPIN dengan Bo Sang Umbrella Festival (Thailand) sejak 2018, Sankamphaeng Culture Center akan berpartisipasi dalam Thai Cultural Show (Tari, Fashion Show, dan Lukis Payung). 

Ayo, berkunjung ke FESPIN 2025 di Taman Balekambang Solo pada 5,6,7 September 2025 di Taman Balekambang!