Selasa, 30 September 2025

Dobrak Mitos dan Tabu Soal Menstruasi Lewat Edukasi Kesehatan Reproduksi

Banyak orang yang masih menganggap diskusi mengenai menstruasi sebagai hal yang tidak sopan, memalukan, bahkan 'berbalut mitos'.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Ilustrasi menstruasi. 

Pil ini, kata dia, secara ilmiah mampu mereduksi sejumlah keluhan yang berkaitan dengan hormon yang kerap dialami perempuan menjelang atau saat menstruasi, yakni Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).

Perlu diketahui, gejala PMS yang kerap muncul pada perempuan mulai dari perasaan tertekan dan putus asa, kecemasan yang ditandai ketegangan, emosi labil, peningkatan konflik interpersonal, sulit tidur, lelah dan lesu, perubahan nafsu makan, kesulitan konsentrasi.

Kemudian gejala fisik lainnya yang dirasakan adalah sakit kepala, perut kembung, nyeri otot atau sendi, hingga pembengkakan pada payudara.

Jika anda memiliki 5 atau lebih dari gejala tersebut, maka kemungkinan anda mengalami PMDD.

"Dengan mengurangi gejala-gejala tersebut, pil kontrasepsi dapat berdampak positif pada kestabilan mood akibat PMS dan PMDD perempuan selama siklus menstruasi," tegas dr. Dewi.

Kendati pil kontrasepsi dapat dijadikan solusi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli sebelum mengkonsumsi pil itu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved