Dobrak Mitos dan Tabu Soal Menstruasi Lewat Edukasi Kesehatan Reproduksi
Banyak orang yang masih menganggap diskusi mengenai menstruasi sebagai hal yang tidak sopan, memalukan, bahkan 'berbalut mitos'.
Pil ini, kata dia, secara ilmiah mampu mereduksi sejumlah keluhan yang berkaitan dengan hormon yang kerap dialami perempuan menjelang atau saat menstruasi, yakni Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).
Perlu diketahui, gejala PMS yang kerap muncul pada perempuan mulai dari perasaan tertekan dan putus asa, kecemasan yang ditandai ketegangan, emosi labil, peningkatan konflik interpersonal, sulit tidur, lelah dan lesu, perubahan nafsu makan, kesulitan konsentrasi.
Kemudian gejala fisik lainnya yang dirasakan adalah sakit kepala, perut kembung, nyeri otot atau sendi, hingga pembengkakan pada payudara.
Jika anda memiliki 5 atau lebih dari gejala tersebut, maka kemungkinan anda mengalami PMDD.
"Dengan mengurangi gejala-gejala tersebut, pil kontrasepsi dapat berdampak positif pada kestabilan mood akibat PMS dan PMDD perempuan selama siklus menstruasi," tegas dr. Dewi.
Kendati pil kontrasepsi dapat dijadikan solusi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli sebelum mengkonsumsi pil itu.
Lebih dari 14 Juta Bayi Belum Divaksin, WHO dan UNICEF Peringatkan Ancaman Kesehatan Global |
![]() |
---|
Jejak Pria Penyuka Sesama Jenis di Kolam Air Hangat Mojokerto Ada Bungkus Alat Kontrasepsi dan Sabun |
![]() |
---|
Sisi Lain Keindahan Alam Indonesia: Antara Legenda, Larangan, dan Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Mengapa Weton Tulang Wangi Istimewa? Sering Dikaitkan dengan Malam 1 Suro |
![]() |
---|
Waspada Miss V Berbau Saat Berhubungan Intim Bisa Jadi Tanda Infeksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.