5 Mitos soal Konsumsi Suplemen: Yakin Label Alami Pasti Aman?
Harus dipahami bahwa label alami pada suplemen, tidak otomatis berarti aman atau efektif.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat kini semakin sadar tentang kesehatan, termasuk dalam hal konsumsi suplemen.
Pandangan terkait suplemen alami cenderung dianggap aman dan efektif ketimbang suplemen sintesis cukup populer di masyarakat.
Sayangnya pandangan itu bisa menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Director, Research Development and Scientific Affairs, Asia Pacific, Herbalife, Alex Teo, mengatakan, harus dipahami bahwa label alami tidak otomatis berarti aman atau efektif.
Baca juga: Mitos atau Fakta? Langsung Tidur Setelah Makan Bisa Sebabkan Diabetes, Ini Kata Dokter
Ia menjelaskan, baik alami maupun sintetis, keamanan dan efektivitas suplemen dapat bergantung pada senyawa tertentu, dosis yang dianjurkan, dan potensi interaksi dengan zat lain.
Ramuan herbal yang sering menjadi dasar suplemen alami dapat bermanfaat tetapi juga dapat berinteraksi secara tidak terduga dengan obat-obatan.
Misalnya, akar licorice sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan dikenal karena sifat menenangkannya.
Namun jika konsumsi berlebihan, terutama dalam bentuk suplemen terkonsentrasi, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan ketidakseimbangan elektrolit.
“Ini pentingnya menggunakan bahan alami yang sudah dikenal dengan hati-hati dan panduan yang tepat,” kata dia ditulis Senin (23/6/2025).
Di sisi lain, suplemen sintetis diformulasikan untuk meniru senyawa alami dan menjalani pengujian ketat untuk memastikan mereka memberikan efek yang diinginkan dengan aman.
Meskipun ada perdebatan tentang keunggulan suplemen alami versus sintetis, penelitian ilmiah yang dipublikasikan dan bukti uji laboratorium akan membantu memahami suplemen.
Berikut adalah lima mitos umum tentang suplemen alami:
Mitos 1: Alami Berarti Aman
Kesalahpahaman umum adalah bahwa suplemen alami secara inheren aman karena bukan obat farmasi.
Penyakit Jantung Bisa Dicegah Jika Dikenali Sejak Dini, Ini Caranya |
![]() |
---|
Masalah Kesehatan Mental Dijamin BPJS Kesehatan, Beban Tertinggi Diagnosis Skizofrenia Rp 3,5 T |
![]() |
---|
Orang Stres Makin Banyak, Skizofrenia Jadi Penyakit Jiwa Terbanyak Diderita Warga RI |
![]() |
---|
124 Ribu WNA Jadi Peserta BPJS Kesehatan, Terbanyak dari China dan Kerja di Tambang |
![]() |
---|
5 Masalah Kesehatan Paling Banyak Ditemukan di Program Cek Kesehatan Gratis 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.